Koarmabar Siap Berantas Jaringan Narkotika Internasional Tiongkok
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman (Foto: MP/Gomes Roberto)
MerahPutih Peristiwa - Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) siap memberantaskan terhadap peredaran jaringan narkotika internasional Tiongkok dan Hongkong yang menggunakan transportasi di jalur laut Selat Malaka. Dalam pencegahan terhadap pelaku jaringan narkoba tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga penegak hukum.
Panglima Koarmabar Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia (TNI) Ahmad Taufiqurrohman mengatakan, modus peredaran melalui kapal laut dari Tiongkok menuju Malaysia hingga diteruskan ke Indonesia sudah terdeteksi. Namun, ada beberapa modus peredaran narkotika melaui laut yang cukup sulit untuk dideteksi. Kebanyakan bukan kapalnya yang membawa narkobanya secara langsung, melainkan melalui penumpang yang menyamarkan barang haram itu kedalam tas.
"Setelah kami periksa, ternyata kapalnya bersih. Seperti tidak ada petunjuk narkoba dibawa di situ (kapal pembawa narkoba)," ujar Taufiq di Aula Yos Sudarso, Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67, Jakarta Pusat, Jumat (23/10)
Masih kata Taufiq, saat ini angkatan laut tidak memiliki legalitas untuk memeriksa para penumpang. Pihaknya akan menggandeng Bea Cukai untuk membantu memeriksa.
"Setelah diperksa, ternyata banyak didalam tas para pelaku yang ditemukan narkotika jenis sabu dan ekstasi," terangnya.
Taufiq menuturkan, agar sulit terdeteksi deteksi petugas, kebanyakan para pelaku menyamarkan narkotika yang akan diselundupkan. Taufiq melanjutkan Selat Malaka yang membatasi Indonesia dengan Malaysia dan Singapura banyak digunakan para pelaku penyelundupan karena jaraknya yang sangat strategis.
"Dari segi mobilitas, mereka lebih mudah dan lokasinya yang antara satu pulau dan lainnya sangat tipis, sehingga kami sering kehilangan jejak," paparnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus memperkuat armadanya dengan cara meningkatkan jumlah armada dan satuan wilayah yang ada disana.
"Koordinasi dengan kepolisian juga kami tingkatkan. Karena saya dengan Kapolda Riau itu satu angkatan, sehingga mudah untuk koordinasi," tutupnya.
Diberitakan merahputih.com sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 520 ribu butir ekstasi dan 47 kg sabu yang merupakan jaringan narkotika internasional Tiongkok dan Hong Kong.
Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi menuturkan bahwa pengiriman narkoba sekarang ini telah tidak selalu melalui via udara. Sebab kata dia, pelaku narkoba sekarang lebih mengfokuskan melalui jalur pelabuhan yang memiliki dua jalur yang biasa dipakai untuk mengirimkan narkoba, yaitu pelabuhan resmi dan pelabuhan tikus. (Gms)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Perjalanan Dewi Astutik Gabung Sindikat Narkotika Lintas Benua, Dipengaruhi Bandar Narkoba Asal Nigeria Buron DEA
Keluarga Hanya Tahu Dewi Astutik Kerja PRT di Luar Negeri, Jarang Kirim Uang
Satu Jaringan, Penangkapan Dewi Astutik Buka Simpul Jejak Gembong Narkoba Fredy Pratama
Kronologi Penangkapan Ratu Narkoba Dewi Astutik, Pergerakan Licin tapi Pelarian Berakhir di Kamboja
Sosok dan Sepak Terjang Dewi Astutik, Mantan TKI yang Jadi Otak Peredaran Narkoba Asia Tenggara
Operasi Lintas Negara, BNN Ringkus Bandar Narkoba Kelas Internasional di Kamboja
Fakta Terbongkarnya Pengiriman Ratusan Ribu Ekstasi di Tol Lintas Sumatra, Berawal dari Kecelakaan Tunggal
Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba Lintas Provinsi, Nilainya Capai Rp 207 Miliar
BNN Buka-bukaan Soal Ancaman Narkotika di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Diminta Waspada
BNN dan Polda Metro Jaya Didorong Perkuat Pengetatan Jalur Udara dan Tempat Hiburan Malam, Target Utama Sindikat Narkoba