Pilkada 2018

Koalisi Gerindra-PKS Kalah Telak di Pulau Jawa, Gerindra: Tak Otomatis Kita Kalah di Pilpres

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 03 Juli 2018
Koalisi Gerindra-PKS Kalah Telak di Pulau Jawa, Gerindra: Tak Otomatis Kita Kalah di Pilpres

Politikus Gerindra Mohamad Nizar Zahro (Foto: ANTARA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun koalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018. Kedua partai itu berkoalisi dalam tiga Pilkada Provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Namun, hasil hitung cepat atau quick count dalam tiga Pilkada tersebut menunjukkan, koalisi keduanya kalah di seluruh pilkada. Padahal, ketiga provinsi itu merupakan lumbung suara secara nasional lantaran besarnya total suara pemilih.

Ketua DPP Partai Gerindra, Nizar Zahro mengaku tak khawatir dengan kekalahan telak di sejumlah provinsi tersebut. Dia meyakini hasil Pilkada serentak tidak akan linier dengan hasil Pilpres 2019.

"Hasil kemarin itu tidak menunjukkan bahwa partai politik yang mengusung gubernur yang paling banyak menangnya maka otomatis presidennya menang," kata Nizar dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/7).

Nizar lantas mencontohkan, meskipun calon kepala daerah yang diusung Partai Nasdem banyak yang unggul di Pilkada serentak 2018, namun tidak otomatis capres yang diusung NasDem juga akan unggul di Pilpres 2019.

Nizar Zahro dalam Diskusi Publik di Cikini Jakarta Pusat
Politikus Gerindra Mohamad Nizar Zahro saat diskusi publik di Cikini, Jakarta Pusat (MP/Ponco Sulaksono)

"Apakah Nasdem mencalonkan presiden ketum parpolnya? Tidak. Dia mencalonkan Pak Joko Widodo. Apakah menang? Belum tentu. Kita buktikan saja nanti. Karena prosentase yang dihasilkan di Jawa atau diluar Jawa, tidaklah otomatis memenangkan incumbent (di Pilpres)," ujarnya.

Contoh lain, kata Nizar, adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlambang Kabah itu juga banyak unggul di Pilkada serentak 2018. Namun, kata Nizar belum tentu capres yang diusung PPP bakal unggul di Pilpres.

Bahkan, menurut Ketua Umum SATRIA (Satuan Relawan Indonesia Raya) Gerindra ini, Partai besutan Romahurmuziy itu bisa saja merubah dukungannya menjelang pendaftaran capres 2019.

"PPP adalah partai yang rekomendasinya banyak menang? Apakah PPP pilpres menang? Belum tentu. Hari ini PPP koalisi dengan Pak Jokowi, 30 hari belum tentu. Sabar aja," pungkasnya.

Sudirman Said salah satu calon PKS
Amien Rais bersama Sudirman Said salah satu calon jagoan PKS-Gerindra (MP/Ponco Sulaksono)

Dalam Pilkada Jabar, Gerindra dan PKS mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini menempati urutan kedua dengan perolehan 29,53 persen suara. Pasangan tersebut kalah dibanding pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang memperoleh 32,54 persen.

Dalam Pilkada Jawa Tengah, Gerindra-PKS mengusung pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Pasangan ini ditambah dukungan PKB dan PAN. Hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini memperoleh 41,66 persen. Sementara penantangnya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin memperoleh 58,34 persen suara.

Sementara dalam Pilkada Jatim, Gerindra dan PKS ikut mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Soekarnoputri, yang dari awal diusung PDI-P dan PKB. Hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini memperoleh 46,64 persen. Sementara penantangnya, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak memperoleh 53,36 persen.(Pon)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Amien Rais Maju Capres, Gerindra: Pak Amien Rais itu Anak Bangsa

#Koalisi Merah Putih #Pilpres 2019 #Partai Gerindra #PKS
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
Sugiono menjelaskan bahwa pemberhentian Mirwan dari struktur partai dilakukan setelah DPP Gerindra menerima laporan terperinci
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 06 Desember 2025
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
Indonesia
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional. Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Muhammad Rusli menilai, negara mulai menghargai buruh.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Indonesia
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Ia juga menekankan pentingnya amanat Pasal 33 UUD 45 dan perlunya pemimpin sejati memahami arah bangsa
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Indonesia
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Soeripto juga terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada periode 2004-2009.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Indonesia
Budi Arie Mau Gabung Gerindra? Ahmad Muzani Bocorkan Syarat 'Gak Ribet' Jadi Anak Buah Prabowo
Ketua Dewan Kehormatan Gerindra Ahmad Muzani menyambut terbuka minat Budi Arie Projo bergabung.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Budi Arie Mau Gabung Gerindra? Ahmad Muzani Bocorkan Syarat 'Gak Ribet' Jadi Anak Buah Prabowo
Indonesia
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Al Muzzammil berpesan kepada para kader PKS untuk menjadi negarawan sejati yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Indonesia
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Perjalanan panjang PKS Solo yang telah menjadi bagian penting dalam pembangunan demokrasi dan pelayanan masyarakat sejak masa reformasi akan tetap dipertahankan.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Indonesia
TNI Diminta Sapu Bersih Ormas Preman yang Meresahkan dan Mengaku Terafiliasi Parpol
Masyarakat tidak boleh hidup dalam ketakutan, masyarakat perlu kehidupan yang layak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 10 Oktober 2025
TNI Diminta Sapu Bersih Ormas Preman yang Meresahkan dan Mengaku Terafiliasi Parpol
Indonesia
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Anggota DPR fraksi PKS mengingatkan MBG bisa berpotensi menjadi IKN Jilid 2. Sebab, evaluasinya dinilai masih jauh dari kata baik.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Indonesia
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Kekisruhan dan kebingungan dalam penyelenggaraan program saat ini sangat bergantung pada ketiadaan kerangka hukum yang kuat.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
Bagikan