Klarifikasi William PSI soal Minta Kenaikan Dana Partai di Tengah Pandemi


Anggota DPRD PSI William Aditya Sarana. Foto: DPP PSI
MerahPutih.com - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, William Aditya Sarana akhirnya menanggapi rekaman suara yang beredar terkait dirinya yang mengusulkan kenaikan dana patrai politik (Parpol) dari Rp5.000 menjadi Rp20.000 per suara.
Anggota Komisi A DPRD ini mengatakan potongan suara tersebut tidak mencerminkan substansi rapat. Suara yang tersebar itu merupakan rekaman yang terpotong-potong, jadi dinilainya memiliki arti yang berbeda dengan usulan sebenarnya.
Baca Juga
"Rekaman tersebut dipotong-potong dan bukan merupakan diskusi yang utuh," ucap William melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (26/12).
Ia pun mendorong agar seluruh rapat di DPRD direkam dan dibuka ke publik agar masyarakat mengetahui proses dan substansi seluruh pembahasan anggaran. Bahkan, William menyesalkan hingga saat ini, Pemprov DKI sama sekali belum membuka isi final detail anggaran yang sudah diketok tiga minggu silam.
"Saya menyayangkan rekaman tersebut hanya potongan diskusi rapat, bukan merupakan diskusi yang utuh. Saya minta dibuka lengkap semua rekaman rapat-rapat kita dari awal sampai akhir, bukan penggalan kalimat tanpa konteks dan substansi,” jelasnya.

William menjelaskan konteks kalimat yang disampaikan mengenai kenaikan dana banpol adalah menanggapi rekomendasi kebijakan dari KPK dan LIPI, bahwa pendanaan pemerintah untuk partai politik diperlukan untuk memperkuat demokrasi dan menekan korupsi oleh para pejabat publik dari partai politik.
“Konteksnya adalah saya sudah mempelajari dan menyampaikan rekomendasi KPK dan LIPI bahwa partai politik harus memiliki keuangan yang sehat untuk beroperasi, dengan demikian potensi korupsi politik dapat ditekan. Inilah semangatnya. Semangat baik untuk sehatnya kualitas demokrasi kita,” kata William.
Namun, mengingat saat ini Jakarta masih dalam kondisi pandemi dan kesulitan ekonomi, pembahasan kenaikan pendanaan partai politik oleh pemerintah menjadi tidak relevan.
Sebelumnya, tersebar rekaman suara di media sosial twitter. Rekaman itu mirip suara anggota Fraksi PSI, Wiliam Aditya Sarana yang mengusulkan kenaikan dana partai ke Kesbangpol DKI.
"Apakah mungkin? Jika dana banpol itu dinaikkan pak. Sekarang kita Rp5.000 per suara mungkin bisa dinaikkan lagi per suara. Kita maunya sih, kalau kita (PSI) mengusulkan Rp7.000 lah gitu Rp2.000 ribu atau ceban," usul William.
"Kalau saya sih maunya setinggi-tingginya sehingga kita bisa memenuhi operasional partai. Yang realistis aja pak. Bisa tidak kita naikan lagi di tahun 2021," sambungnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya

IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas
