Kecantikan

Klaim Produk Skincare, Jujur atau...?

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 29 Juli 2021
Klaim Produk Skincare, Jujur atau...?

Klaim pada produk perawatan kulit semakin berani dan beragam.(Unsplash_Kitera Dent)

Ukuran:
14
Audio:

KEMUNCULAN tren merawat kulit membuat banyaknya pilihan perawatan kulit yang berkembang. Klaim yang diberikan juga semakin hari terlihat semakin berani. Memperbaiki kulit, membuat kulit lebih kencang, membuat wajah terlihat 15 tahun lebih muda. Beberapa klaim itu mungkin sering tertera pada suatu produk perawatan kulit.

Namun, apakah semua klaim yang tertulis pada kemasan sebuah produk perawatan kulit dapat terealisasikan sepenuhnya pada kulit? Seperti dilansir, CNA Lifestyle, berikut pandangan dan penjelasan dari dokter kulit mengenai hal tersebut.

BACA JUGA:

Sampo Kering Habis? 4 Alternatif Ini Ampuh Mengatasi Rambut Berminyak


1. Tidak ada aturan yang mengatur klaim dari sebuah produk kecantikan

skincare
Tidak ada aturan yang mengatur klaim dari sebuah produk kecantikan.(Pexels_Ekaterina)


Menurut Dr Kong Yan Ling, salah seorang dokter kulit di Klinik DS Skin & Wellness, Singapura, para produsen dari produk perawatan kulit tidak diharuskan membuktikan bahwa produk mereka benar-benar melakukan apa yang dituliskan pada kemasan produk.

Meskipun begitu, hal itu bukan berarti setiap pembuat produk perawatan kulit dapat memasukkan secara asal bahan-bahan berbahaya pada formulasi produk. Hal itu disebabkan setiap negara memiliki peraturannya sendiri untuk memastikan bahwa seluruh produk kosmetik yang dihasilkan diformulasikan sesuai dengan standar keamanan. Peraturan dan standar itu tentunya berbeda-beda di setiap negara.

Jadi, saat kamu membeli krim wajah yang memiliki klaim akan membuat wajah 15 tahun lebih muda dan yang kamu dapatkan hanyalah wajah yang lebih lembap. Tentunya kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, tentu saja terdapat produk perawatan wajah yang bisa memenuhi beberapa klaim yang mereka tawarkan. Biasanya produk itu dikenal sebagai ‘cosmeceuticals' atau produk kecantikan yang mengandung obat-obatan dengan bahan aktif yang ditujukan untuk mengubah struktur fisik dan fungsi kulit.


2. Risiko efek samping

skincare
Selalu ada risiko efek samping. (Pexels_Karolina Grabowska)

Dewasa kini, masyarakat semakin terobsesi dan menekankan pada penampilan seseorang. Tidak mengherankan jika sebagian konsumen sering kali menginginkan perubahan yang cepat untuk mengatasi permasalahan kulit mereka. Namun, penting bagi konsumen untuk mengetahui dan memahami mengenai potensi efek samping yang mungkin terjadi jika sebuah produk terlalu cepat memberikan hasil pada kulit.

Mereka yang memiliki kulit sensitif memiliki risiko yang lebih tinggi dan rentan terhadap risiko iritasi akibat menggunakan sebuah produk. Jika kamu termasuk salah satunya, akan lebih baik jika kamu menghindari produk yang mengklaim produknya dapat memberikan banyak hal dan dapat memberikan hasil yang signifikan dalam waktu singkat. Produk itu biasanya mengandung zat aktif yang kuat yang dapat memicu risiko iritasi pada kulit.


3. Lengkapi diri dengan pemahaman yang lebih luas

skincare
Lengkapi diri dengan pemahaman yang lebih luas. (Pexels_Sora Shimazaki)

Jika kamu merupakan salah seorang yang sulit untuk menahan rasa ingin mencoba produk perawatan wajah terbaru, lebih baik kamu memiliki pemahaman yang lebih luas mengenai zat dan bahan-bahan yang terkandung dalam sebuah produk perawatan wajah. Kong menjelaskan, daripada mempercayai klaim dari sebuah produk, akan lebih baik jika konsumen memeriksa langsung kandungan zat dan bahan yang berada pada produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen perlu memahami kebutuhan dan jenis kulit, sehingga dapat menentukan zat apa yang akan bermanfaat bagi kulit.

Untuk kulit kering, zat seperti glycerin, hyaluronic acid, ceramides, lidah buaya, dan shea butter baik bagi kulit. Untuk kulit berminyak, kandungan retinol, salicylic acid, niacinamide, dan grapeseed oil merupakan kandungan yang baik. Sementara itu, untuk kulit sensitif, produk perawatan wajah yang memiliki kandungan bakuchiol, minyak jojoba, squalane , dan ceramide cocok untuk kulit mu.(cit)

#Kecantikan #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
ShowBiz
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Proses menua tidak sebatas perubahan fisik semata.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan