Kisah Unik Kebun Anggur Terkecil di Dunia


Via Mari 10 dianggap sebagai kebun anggur terkecil di dunia (Foto: Facebook/Via Mari 10)
SEBUAH kebun anggur bernama 'Via Mari 10' dengan luas sekira 200 kaki persegi dan menghasilkan 29 botol anggur per tahun menyimpan cerita unik. Kebun ini dianggap sebagai kebun anggur terkecil di dunia. Kebun tersebut terletak di wilayah Reggio Emilia, Italia.
Nama Via Mari 10 diambil dari nama dan nomor jalan dimana kebun anggur ini terletak. Meski kecil, kebun ini bukanlah kebun anggur biasa. Bukan hanya ukuran kebun yang sangat kecil, tapi juga memiliki hasil anggur tahunan yang sangat terbatas.
Ada satu keanehan tentang kebun anggur Via Mari 10. Kamu boleh membeli anggurnya, tapi dilarang meminumnya. Pemilik kebun anggur menganggap bahwa 29 atau lebih botol anggur yang diproduksi setiap tahun merupakan sebuah karya seni yang harus dikumpulkan dan dikagumi dibandingkan harus dikonsumsi.
Baca Juga:
Tren Berkebun Kian Populer Ditengah Pandemi COVID-19

Hal tersebut terdengar begitu aneh karena kamu harus membayar sekira Rp 74 juta untuk sebotol anggur yang tidak bisa kamu minum.
"Anggur saya adalah bentuk ekspresi artistik, ajakan berpikir, sesuatu untuk disimpan di ruang tamu kamu sehingga kamu dapat mengobrol dengan teman-temanmu dan memberi tahu mereka tentang orang gila yang meletakkan kebun anggur di atapnya," ujar Pemilik Via Mari 10, Tulio Masoni, pada CNN.
Lebih lanjut Tulio menjelaskan, "Jika kamu melihat roda sepeda di ruang tamu daripada di bengkel, kamu akan menyadari betapa indahnya itu. Kebun anggur saya tidak terduga, itu merangsang otak dan memicu pemikiran baru," tambahnya.
Sebagai informasi, Tulio Masoni mendirikan kebun anggur yang tidak biasa setelah menjual kebun anggur perdesaan yang diwarisi dari ayahnya. Kala itu, dia berpikir mengoperasikan kebun anggur tidak akan masuk akal secara finansial, tapi dia kemudian menyesalinya. Hingga akhirnya Tulio memutuskan memulai kebun anggur mininya.
Tanaman merambat angiovese yang jadi andalan untuk pembuatan anggurnya diberi pupuk dengan campuran telur, pisang, rumput laut, dan kotoran burung bul-bul. Menurut Masoni, tanaman anggurnya memiliki keunggulan dibanding tanaman anggur perdesaan. Tapi itu tidak begitu berarti, mengingat kamu tidak dibolehkan meminum anggur tersebut.
"Saya satu-satunya produsen anggur di dunia yang mengatakan, 'Kamu tidak boleh minum anggur itu'," ujar Masoni seraya mengatakan bahwa setiap botol adalah karya seni yang dirancang untuk direnungkan, bukan untuk dikonsumsi.
Baca Juga:
Via Mari 10 botol wine tidak bisa dibeli di toko wine biasa atau bahkan di produsennya sendiri. Sebaliknya, anggur tersebut ditawarkan melalui Galeri Seni Bonioni lokal dengan harga USD 5.000 atau sekitar Rp 74 juta.
Harga tersebut memang cukup mahal untuk sebotol anggur, tetapi jika kamu menganggapnya sebagai karya seni yang dapat dikoleksi, sepertinya harga tersebut mulai masuk akal.
Untuk berjaga-jaga jika pembeli penasaran seperti apa rasanya anggur merah yang luar biasa eksklusif ini, Masoni mengklaim bahwa "pada tegukan pertama kamu mendapatkan banyak kebingungan, tetapi setelah beberapa detik sesuatu menjadi hidup di langit-langit mulut kamu yang membuka pikiran kamu untuk sebuah dimensi baru". Kecuali kamu memiliki Rp 74 juta untuk digunakan, kamu hanya perlu menuruti kata-katanya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit

Fenomena Langka Bunga Rafflesia Arnoldii Mekar Kembar Dempet di Sumbar

Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim

30 Rekomendasi Anggur Merah yang Layak Dicoba, Harga Mulai Rp 100 Ribuan

5 Merek Wine Lokal Indonesia yang Harus Dicoba, Harga Mulai Rp 200 Ribuan

Mengenal Kawa Kawa: Minuman Anggur Fermentasi Asli Indonesia

46.767 Hektar Perkebunan Sawit Rakyat Terserang Penyakit Pangkal Busuk Batang

Manfaat Besar Buah Anggur

Segala Hal tentang Wine di 'Dimatique World of Wine'

Gelar Our First Vintage, SUADE Siap Semarakkan Industri Wine Tanah Air
