Kisah Sopir Bus Kena PHK, Mudik Jalan Kaki Ratusan Kilometer Jakarta-Solo

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 19 Mei 2020
 Kisah Sopir Bus Kena PHK, Mudik Jalan Kaki Ratusan Kilometer Jakarta-Solo

Maulana Arif Budi Satrio (38) warga Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah nekat mudik dengan jalan kaki, Selasa (19/5)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Maulana Arif Budi Satrio (38) warga Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah tidak pernah berfikir melakukan aksi nekat mudik dengan jalan kaki dari Jakarta-Solo.

Aksi nekat tersebut, ia lakukan setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai sopir bus pariwisata di kawasan Cibubur, Jakarta Timur akibat COVID-19. Gaji bulan Mei belum dibayarkan. Sedangkan tunjangan hari raya (THR) juga belum dibayar.

Baca Juga:

Sebanyak 8229 Kepala Keluarga di Kota Yogyakarta Terima Bansos

Budi sapaan akrabnya punya sisa uang Rp500.000 hanya cukup hidup di Ibu Kota Jakarta selama lima hari. Ia pun harus memutuskan mudik ke Solo dengan cara apapun.

"Saya kena PHK tanggal 8 Mei sebagai sopir bus pariwisata. Awalnya saya gunakan uang Rp500.000 untuk membeli tiket bus AKAP jurusan Jakarta-Solo, tetapi yang datang justru mobil Elf," kata Budi di Solo, Selasa (19/5).

Budi terpaksa jalan kaki dari Jakarta ke Solo karena kena PHK
Kena PHK, Budi terpaksa mudik jalan kaki dari Jakarta ke Solo (MP/Ismail)

Penjelasan pemilik bus tersebut mengganti bus AKAP dengan mobil Elf untuk menghindari razia petugas saat perjalanan mudik. Mendengar alasan itu, Budi tetap menolaknya mudik dengan mobil Elf dan meminta uang kembali.

Budi tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi sewaan pada tanggal 10 Mei. Namun, sampai di Gerbang Tol (GT) Cikarang, Jabar petugas tol memintanya putar balik.

"Saya bilang sama petugas tol biaya hidup di Jakarta cuma bertahan lima hari. Saya harus mudik Solo. Sampai adu mulut dengan petugas tol dan hampir terjadi perkelahian. Tetap saja, akhirnya saya putar balik," kata dia.

Menurutnya pilihan terakhir adalah mudik dengan jalan kaki dari Cibubur, Jakarta Timur. Di Jakarta sebenarnya, ia masih punya kontrakan yang disewanya habis sampai Juni. Namun, karena tidak ada biaya hidup terpaksa harus meninggalkan Jakarta.

"Saya mudik jalan kaki berangkat dari Cibubur pada tanggal 11 Mei usai salat Subuh. Cuma bawa bekal tas punggung, tas selempang, sendal jepit, dan sepatu dibungkus plastik. Perjalanan mudik lewat pantura (pantai utara)," papar dia.

Ia mengungkapkan rata-rata berjalan kaki selama 12 jam sampai 14 jam per hari. Jika dihitung rata-rata menempuh 100 kilometer per hari. Lokasi SPBU, kata dia, menjadi tempat peristirahatan untuk melepas lelah dan berteduh jika turun hujan.

"Lokasi tempat istirahat diantaranya di SPBU Cikarang, Tanjung Pura Karawang dan berhenti di Klari. Saya tetap puasa selama berjalan kaki pulang kampung Jakarta-Solo," tutur dia.

Perjalanan mudik harus berhenti di kawasan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah lantaran aksi nekatnya berjalan kaki mudik Jakarta-Solo itu kepergok rekannya anggota Persatuan Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo).

Baca Juga:

Mahfud MD Jawab Kritik MUI Soal Beda Penindakan Selama PSBB

"Saya telah berjalan kaki Jakarta-Batang dengan jarak tempuh kurang lebih 401 kilometer. Di Gringsing saya dijemput teman-teman untuk dibawa ke kantor Peparindo, Jawa Tengah. Saya akhirnya diantarkan pulang naik bus sampai Solo pada tanggal 14 Mei," jelas dia.

Ia tiba di Solo tanggal 15 Mei pukul 08.00 WIB dan langsung menjalani karantina di lokasi yang disediakan Pemkot Solo, Gedung Graha Wisata, sampai sekarang.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Belum Satupun Negara di Dunia yang Mampu Temukan Vaksin Corona

#Mudik Lebaran #Jalan Kaki #Mudik #PHK
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
Rokok ilegal, yang sering diproduksi rumahan, tidak membayar cukai kepada pemerintah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 September 2025
Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi
Indonesia
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
Kadin pentingnya penciptaan lapangan kerja baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
Indonesia
Ini Berbagai Program Buat Cegah PHK dan Ringankan Buruh, Subsidi Upah Dilanjutkan
Pembebasan PPh untuk sektor tertentu yang telah dinikmati oleh 1,7 juta pekerja.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Ini Berbagai Program Buat Cegah PHK dan Ringankan Buruh, Subsidi Upah Dilanjutkan
Indonesia
Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar
Sebagai contoh, satu perusahaan saja bisa membutuhkan hingga 10.000 tenaga kerja hanya untuk melabeli AI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar
Indonesia
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK
Ekspor industri otomotif pada dasarnya mengalami peningkatan. Namun pemerintah tetap mendorong pelaku industri untuk melakukan perluasan pasar.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK
Indonesia
6 Orang Tokoh Buruh Bakal Masuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Bakal Diumumkan Presiden Dalam 2 Pekan
Andi Gani yang didampingi Presiden Partai Buruh Sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, mereka tidak bersedia menjadi pejabat tinggi negara setingkat menteri.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
6 Orang Tokoh Buruh Bakal Masuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Bakal Diumumkan Presiden Dalam 2 Pekan
Indonesia
Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja
?Presiden Prabowo Subianto juga telah memberikan arahan tegas mengenai isu ketenagakerjaan dan pentingnya persatuan nasional
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja
Indonesia
4 Karyawan Melawan HT soal PHK, MNC Mangkir di Sidang Perdana
Ketua Majelis Hakim menyebut bahwa sidang akan dilanjutkan pekan depan.
Frengky Aruan - Kamis, 07 Agustus 2025
4 Karyawan Melawan HT soal PHK, MNC Mangkir di Sidang Perdana
Indonesia
PHK Naik 32 Persen, Ini Pembelaan Pemerintah
Pada Februari 2025, jumlah tenaga kerja sektor industri tercatat 19,60 juta orang, turun dibandingkan pada Agustus 2024 sebanyak 23,98 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 Juli 2025
PHK Naik 32 Persen, Ini Pembelaan Pemerintah
Indonesia
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Insufisiensi vena kronis disebabkan gangguan sirkulasi pembuluh darah kaki yang seharusnya mengarah ke jantung. Lalu, karena aliran terganggu maka tekanan meningkat dan kaki jadi bengkak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Bagikan