Kisah di Balik Tan Sin Vihara Yang Sen Bio


Suasana dalam Vihara Yang Sen Bio Kota Tangerang dengan bentuk arsitektur bangunan di Cina, arsitek bangunan Vihara ini pun dipanggil langsung dari Tiongkok. Kamis, (14/1). (MP/Rizk Fitrianto)
MerahPutih Wisata - Setiap vihara memiliki nilai spritual tersendiri. Seperti yang dialami oleh Mama Dede, salah seorang tan sin Yang Sen Bio.
Anggota Vihara Aim menceritakan pengalamannya ketika dirinya pernah tinggal di beberapa vihara di daerah Tangerang. Menurutnya, hampir semua tan sin sering kali digunakan sebagai mediasi para Dewa untuk memberikan ritual dan menjalan ibadah.
"Kalau pengalaman saya berkunjung di beberapa vihara di Kota Tangerang. Hampir semua tan sin itu sering menjadi mediator bagi para Dewa dalam menjalankan ritual keagamaan," ungkap Aim saat ditemui merahputih.com di Vihara Yang Sen Bio, Kampung Sewan Kebun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Kamis (14/1) lalu.
Aim mengungkapkan, Vihara Yang Sen Bio memiliki perbedaan dibandingkan vihara pada umumnya. Dari pengalaman sebelumnya, hampir semua tan sin tidak mau menjadi mediator dari Dewa Naca. Banyak dari Tan Sin sebelumnya mengatakan bahwa sehabis tubuhnya menjadi mediasi Dewa Naca selalu benjol atau memar-memar dibuatnya.
"Dulu sudah banyak orang pernah menjadi tan sin mediator Dewa Naca, tapi mereka semua kapok. Seperti kita ketahui, Dewa Naca merupakan salah satu Dewa dengan perwujudan anak kecil usia 8 tahun. Jadi dia seenaknya Sang Dewa itu bertingkah dengan kelakuannya," terangnya.
Namun, tidak hanya Naca yang sering menghinggapi tubuh dari Ibu Madiah (Aim) atau biasa dikenal Mamah Dede ini, sosok Dewi Kwan Im Po Sat juga masuk ke dalam raganya. Tapi, hari-hari tertentu saja sosok Dewi Kwan Im masuk di dalam raganya.
"Terkadang YM Dewi Kwan Im Po Sat juga pernah muncul, biasanya kehadirannya menjelang pada hari kelahirannya dan itu ada malam dini hari. Lokasi vihara sendiri pasti dipadati oleh para umat untuk meminta berkat kepadanya," terangnya.
Selain itu, Mamah Dede juga sering melakukan ritual seperti pelepasan burung, pengobatan alternatif, dan membukakan jalan rezeki bagi umat.
"Di samping mengadakan ritual doa, Mamah Dede juga banyak memberikan wejangan bagi para umat Budha yang ingin lancar," tuturnya. (abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta

Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan

Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur

Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta

Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman

Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi

Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao

Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek

Siu Mie, Hidangan Sedap saat Imlek sebagai Doa Umur Panjang
