Khawatir dengan Karier Buat Generasi Millenial Cina Kurang Jam Tidur


Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
MerahPutih.com - Generasi millenial di China tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup karena berbagai faktor. Hal ini didapat pascasurvei nasional yang dilakukan terhadap kalangan remaja pengguna internet.
Dalam hasil survei tersebut tercatat, faktor utama yang menganggu waktu tidur masyarakat yang lahir setelah tahun 1990 adalah rasa khawatir akan pekerjaan dan karier. Jumlah dari faktor ini mencapai 60 persen.
Survei yang dilakukan oleh Komite Tidur Sehat itu juga menyebutkan bahwa sebagian besar kawula muda China bermain telepon seluler lebih dari satu jam sebelum berusaha memejamkan mata.
Kalangan remaja China sering tidur dalam waktu yang tidak tentu, demikian survei komite di bawah Perhimpunan Dokter Kesehatan China (CMDA) sebagaimana dikutip Beijing Evening News, Senin (19/3).
Survei yang dilakukan untuk memperingati Hari Tidur se-Dunia itu menemukan bahwa sebagian besar pemuda yang mengalami kesulitan tidur itu tinggal di kota-kota besar di China, seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
Namun survei tersebut tidak menyebutkan berapa jumlah responden yang diteliti dengan menggunakan parameter tidur selama 7,5 jam atau di bawah waktu tidur sehat yang direkomendasikan selama delapan jam.
Hampir setengah dari responden mengaku kekhawatiran terhadap karier mereka menjadi faktor utama yang memengaruhi kualitas tidur.
Orang yang bekerja sebagai programer sebagian besar mengalami insomnia, demikian Shenzhen Evening News melaporkan.
Pekerja kasar, staf penjualan, konsultan, pemilik toko daring, dan selebritis daring juga merupakan profesi yang memiliki masalah dengan tidur.
Remaja Shanghai tidur lebih dulu dibandingkan dengan warga beberapa kota besar lainnya di daratan Tiongkok.
Namun anak muda Beijing bangun lebih awal daripada rekan sebaya mereka di Kota Zhuhai, Provinsi Guangdong, yang paling lambat bangun, sebagaimana survei seperti dilaporkan South China Morning Post. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat

Tiongkok Sudah Punya Kereta Tanpa Rel Sejak 2018

Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik

Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
