KH Said Agil Siroj Paparkan Kerukunan Umat Indonesia di Universitas Al-Azhar

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 02 Maret 2017
KH Said Agil Siroj Paparkan Kerukunan Umat Indonesia di Universitas Al-Azhar

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di hadapan peserta konferensi internasional yang digelar Al-Azhar di Kairo, Mesir, Kamis, memaparkan kerukunan umat di Indonesia meskipun berbeda agama dan berlatar belakang budaya yang beragam.

Dikatakannya, kehidupan yang rukun itu telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Kalaupun belakangan ini ada kelompok garis keras bahkan terlibat terorisme berbau agama, hal itu terjadi karena pengaruh dari luar Indonesia.

"Saya sampaikan bahwa radikalisme di Indonesia itu impor, terutama dari Timur Tengah, dan para peserta seminar membenarkannya, tidak ada yang membantah," ujar Said Aqil dikutip dalam siaran pers.

Pernyataan itu kembali diulang Said Aqil ketika bertemu Grand Sheikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad Mohamed Al-Tayeb di sela-sela Konferensi Internasional Kebebasan, Kewarganegaraan, Keragaman, dan Persatuan itu.

Dikatakannya, Indonesia adalah negara multietnis, multiagama, dan multibahasa dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas mampu menaungi keragamaan yang ada dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Ini adalah kesyukuran yang sangat mendalam karena keragaman yang ada tidak menjadi kendala untuk bernegara dalam sistem demokrasi yang disepakati oleh semua komponen bangsa," katanya.

Hanya, lanjut dia, Indonesia saat ini mendapat tantangan yang cukup besar, khususnya dengan maraknya kelompok-kelompok Islam yang beraliran liberal dan radikal.

Dua kelompok ini disebutnya terus berupaya untuk menyudutkan penganut ahlussunnah wal jamaah yang moderat dan berusaha membawa mayoritas umat Islam kepada radikalisme dan liberalisme.

"Untuk itu, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu benteng ahlussunah waljamaah terbesar di Indonesia selalu berupaya untuk merangkul semua kelompok agar kembali kepada Islam yang penuh rahmat, Islam yang penuh kasih sayang," katanya.

Grand Sheikh Al-Azhar menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama dan Al-Azhar memiliki misi yang sama, dan saat ini Al-Azhar sebagaimana Nahdlatul Ulama juga mendapat tantangan yang memerlukan kerja keras untuk menghadapinya.

Menurut dia, Al-Azhar bisa bertahan hingga seribu tahun lebih antara lain karena senantiasa merangkul semua golongan, berusaha menjadi penengah setiap konflik antargolongan, dan menempatkan risalah Islam yang moderat dan toleran.

Posisi itu, kata dia, tidak jarang disalahpahami oleh kelompok-kelompok yang tidak punya iktikad baik terhadap persatuan Islam. Tidak jarang kebijakan yang dikeluarkan oleh Al-Azhar ditentang oleh kelompok-kelompok Islam yang tak sependapat.

"Kelompok yang keras menuduh Al-Azhar liberal, sementara kelompok liberal menuduh Al-Azhar radikal. Tetapi itulah risiko posisi di tengah, moderat, banyak yang ingin menarik ke kiri atau ke kanan," katanya.

Sumber: ANTARA

#KH. Said Agil Siradj #Ketua Umum PBNU #Kerukunan Umat Beragama
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Polri bukan hanya menjadi penjaga keamanan, namun juga sahabat umat dalam keseharian.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Indonesia
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Warga yang melakukan pembubaran beralasan rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Indonesia
Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat
Jakarta sebagai kota majemuk, baik dari segi identitas, suku, maupun budaya, sudah sepantasnya bersama-sama menciptakan suasana yang mendukung keberagaman antarumat beragama.
Dwi Astarini - Minggu, 04 Mei 2025
Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat
Indonesia
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Deklarasi Bersama ini dilatari adanya krisis global.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Indonesia
Kunjungan Paus ke Indonesia, DPR Sebut sebagai Bukti Indonesia Tempat Terbaik Toleransi Beragama
Kunjungan Paus Fransiskus mencerminkan Indonesia sebagai tempat yang harmonis antarumat beragama.
Dwi Astarini - Rabu, 04 September 2024
Kunjungan Paus ke Indonesia, DPR Sebut sebagai Bukti Indonesia Tempat Terbaik Toleransi Beragama
Berita Foto
Permintaan Maaf PBNU Terkait Pertemuan Nahdliyin Muda dengan Presiden Israel Isaac Herzog
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri) memberikan keterangan pers didampingi Sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf (ketiga kanan) dan Rektor UNUSIA, Juri Ardiantoro (Kedua kiri) , Bendahara Umum Fatayat NU, Wilda Tusururoh (kanan) dan Ketua Pagar Nusa Nabiel Harun (kedua kanan) dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Samsul Ma'arif (kiri) dalam Konferensi Pers di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).
Didik Setiawan - Selasa, 16 Juli 2024
Permintaan Maaf PBNU Terkait Pertemuan Nahdliyin Muda dengan Presiden Israel Isaac Herzog
Indonesia
Gus Yahya Klaim NU Tidak Pernah Minta dan Merebut Jabatan dari Dulu
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak pernah meminta ataupun merebut jabatan.
Mula Akmal - Jumat, 11 Agustus 2023
Gus Yahya Klaim NU Tidak Pernah Minta dan Merebut Jabatan dari Dulu
Indonesia
Eks Ketum PBNU Sebut Anies Baswedan Sosok Nasionalis dan Agamis
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan disebut sebagai sosok yang nasionalis dan agamis. Hal tersebut bisa dilihat dari latar belakang keluarga mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Mula Akmal - Senin, 27 Februari 2023
Eks Ketum PBNU Sebut Anies Baswedan Sosok Nasionalis dan Agamis
Indonesia
Ketua PBNU Nilai Sistem Proporsional Tertutup Kurangi Hak Pemilih
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan sistem proporsional tertutup dinilai mengurangi hak langsung dari pemilih.
Mula Akmal - Rabu, 04 Januari 2023
Ketua PBNU Nilai Sistem Proporsional Tertutup Kurangi Hak Pemilih
Indonesia
Ketum PBNU Undang Jokowi Hadir di Harlah Satu Abad NU
Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendatangi Istana Merdeka Jakarta, Senin, untuk menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar berkenan menghadiri rangkaian acara utama Hari Lahir Satu Abad NU.
Mula Akmal - Senin, 02 Januari 2023
Ketum PBNU Undang Jokowi Hadir di Harlah Satu Abad NU
Bagikan