Secuplik Riwayat

KH Ahmad Dahlan, Ulama dan Cahaya Muhammadiyah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 23 Februari 2018
KH Ahmad Dahlan, Ulama dan Cahaya Muhammadiyah

Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. (Merahputih.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KALAU saja pada 1 Agustus 1868 tak lahir seorang bayi bernama Muhammad Darwis, mungkin Yogyakarta hanya sekadar kota, yang tak memiliki istimewa.

Darwis lahir dari pasangan KH Abu Bakar dan Siti Aminah, di Kampung Kauman sebelah barat Alun-alun Utara Yogyakarta.

Ia merupakan salah satu Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia, yang kemudian hari dikenal dengan nama KH Ahmad Dahlan.

Sebagai keturunan ke-12 dari Maulana Malik Ibrahim (salah satu Walisanga), tak heran jika kelak ia menjadi ulama besar yang memberikan pengaruh terhadap negara.

Bahkan, ia juga yang merupakan pencetus dari organisasi Muhammadiyah yang hingga kini masih aktif di Indonesia.

Sejak kecil, jiwa Darwis memang diketahui sangat antusias untuk berdakwah. Pada umur 15 tahun, Darwis berangkat menunaikan ibadah haji dan menetap di kota Mekkah selama 5 tahun.

Selain berhaji, Darwis juga memperdalam ilmu agama dengan beberapa tokoh pemikir pembaharu dalam Islam; Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid bin Ali Ridha, dan Sayyid Jamal Al Din Al Afghani.

Pada tahun 1888, Darwis kembali ke kampung halaman dan mengubah nama menjadi Ahmad Dahlan.

Selang lima tahun kemudian, Muhammad Darwis yang telah berganti nama menjadi Ahmad Dahlan itu kembali lagi ke Mekkah selama dua tahun untuk belajar kepada Syeikh Ahmad Khatib, yang juga merupakan guru pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari.

Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan.

Tahun 1912, sekembalinya dari Mekkah Dahlan mendirikan sebuah organisasi Muhammadiyah.

Organisasi tersebut ia dirikan dengan maksud untuk meluruskan pemahaman Islam yang keliru dan membawa pembaharuan seperti yang telah ia dapatkan selama di Mekkah.

Selama Muhammadiyah berjalan, pemerintah kolonial tak memberikan restu kepada KH Ahmad Dahlan untuk melebarkan sayap.

Namun, pada tahun 1921, izin tersebut dikeluarkan. KH Ahmad Dahlan mendirikan cabang Muhammadiyah di daerah lain.

Selain mendirikan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan juga merupakan pelopor kebangkitan umat Islam untuk menyadari nasib sebagai bangsa terjajah.

Ia mengajak masyarakat luas untuk terus belajar dan melakukan yang terbaik untuk mencapai kemerdekaan.

Namun sayang, pada 23 Februari 1923 ketika berusia 54 tahun, sosok cahaya bagi Muhammadiyah itu wafat.

Untuk menghormati jasa-jasa KH Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden No 657 tahun 1961. (*)

#Secuplik Riwayat #Muhammadiyah #KH Ahmad Dahlan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Perubahan status Pam Jaya bukan sekadar urusan tata kelola, melainkan langkah strategis untuk menyelamatkan Jakarta dari penurunan tanah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Indonesia
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Muhammadiyah DKI mendukung transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda. Langkah ini dinilai menjadi strategi yang tepat.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Indonesia
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Perubahan ini membuat perusahaan harus tumbuh lebih sehat secara kelembagaan dan finansial
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Indonesia
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Sebagian besar wadah makanan masih dipasok dari luar negeri karena dianggap memiliki kualitas lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Indonesia
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Pelayanan publik harus tetap menjadi fokus utama PAM Jaya dalam perubahan statusnya menjadi perseroda.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah
Para elit politik hendaknya lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku santun, sederhana, dan memiliki kepedulian tinggi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 29 Agustus 2025
PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah
Indonesia
Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Sementara Muhammadiyah belum mendapatkan lahan untuk dikelola, NU sudah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) untuk mengelola bekas PKP2B PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Indonesia
OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito
Bank Syariah Matahari merupakan hasil konversi dari BPR Matahari Artadaya yang sebelumnya beroperasi sebagai lembaga keuangan konvensional di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Hamka (UHAMKA).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito
Bagikan