Keuntungan yang Didapat Indonesia Jika Gabung BRICS Versi Legislator PKS

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 27 Oktober 2024
Keuntungan yang Didapat Indonesia Jika Gabung BRICS Versi Legislator PKS

Legislator PKS, Sukamta (DPR RI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Anggota DPR RI Fraksi PKS Sukamta menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Indonesia yang kembali menekankan keinginan untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

BRICS dinilai akan menawarkan berbagai peluang strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan aliran investasi asing, terutama dari negara-negara seperti China dan India.

"Ini juga membuka jalan bagi transfer teknologi dan inovasi yang bisa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri dalam negeri," ujarnya.

BRICS mewakili pasar-pasar ekonomi yang berkembang pesat. Dengan bergabung, Indonesia akan memiliki akses yang lebih luas ke pasar-pasar non-tradisional seperti Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan.

Baca juga:

Indonesia Selangkah Lagi Gabung BRICS

"Diversifikasi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada pasar-pasar utama di Barat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global," katanya.

Adapun, keuangan BRICS memiliki lembaga keuangan seperti New Development Bank (NDB) yang bisa menjadi sumber pendanaan alternatif bagi proyek-proyek besar di Indonesia, termasuk infrastruktur, energi, dan pembangunan berkelanjutan. Melalui keanggotaan tersebut, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pembiayaan dari lembaga keuangan internasional yang didominasi Barat.

Selain itu, sebagai anggota BRICS, Indonesia akan memiliki kesempatan lebih besar untuk berperan dalam penyusunan kebijakan global.

"Indonesia bisa menggunakan forum ini untuk mendorong kepentingan nasional di sektor ekonomi dan politik internasional serta memperkuat pengaruh di organisasi internasional lainnya,” ujar Sukamta.

Kemudian bagi Indonesia, keanggotaan BRICS tidak hanya tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga geopolitik.

"Di tengah ketegangan geopolitik global dan kompetisi ekonomi antara negara-negara besar, Indonesia perlu menjaga keseimbangan. Bergabung dengan BRICS memungkinkan kita memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang sambil tetap mempertahankan kemitraan strategis dengan Barat," kata Sukamta.

Di samping peluang, Sukamta juga menyoroti tantangan yang perlu diantisipasi.

"BRICS terdiri dari negara-negara dengan latar belakang ekonomi dan politik yang sangat beragam. Perbedaan kepentingan dan visi di antara anggota bisa menjadi hambatan dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak," ujarnya.

Baca juga:

Terdapat Bendera Indonesia di Mata Uang BRICS, Bagaimana Faktanya?

Terdapat Bendera Indonesia di Mata Uang BRICS, Bagaimana Faktanya?

Ia pun menegaskan bahwa Indonesia harus tetap berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif yang selama ini menjadi landasan diplomasi Indonesia.

"Bergabung dengan BRICS harus dipandang sebagai upaya memperluas opsi kerjasama, bukan sebagai langkah untuk berpihak pada satu blok tertentu. Indonesia harus tetap menjadi jembatan dialog antar kekuatan dunia, baik di Timur maupun Barat," sebutnya.

Indonesia juga perlu mempersiapkan diri dengan kebijakan ekonomi yang lebih kompetitif dan adaptif. Reformasi struktural di bidang ekonomi, peningkatan daya saing industri nasional serta perbaikan iklim investasi menjadi kunci agar Indonesia dapat memaksimalkan manfaat dari keanggotaan di BRICS.

#BRICS #PKS
Bagikan

Berita Terkait

Fashion
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Tahun ini, delegasi Indonesia akan tampil menonjol dengan membawa visi baru dalam pengembangan industri manufaktur berkelanjutan.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Indonesia
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Peka dan empatilah pada kondisi masyarakat yang masih banyak mengalami kesusahan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Indonesia
Dorong Kerja Sama Pengembalian Aset Kejahatan Lintas Negara, Kejaksaan RI Ingatkan Anggota BRICS Saling Menghormati Urusan Hukum Masing-masing
Dorongan itu disampaikan dalam rapat pembahasan Draft Declaration of the Public Prosecutions Services of the BRICS Countries dan Draft Agreement on Cooperation Between the BRICS Prosecution Services in Asset Recovery, Selasa (12/8).
Frengky Aruan - Kamis, 14 Agustus 2025
Dorong Kerja Sama Pengembalian Aset Kejahatan Lintas Negara, Kejaksaan RI Ingatkan Anggota BRICS Saling Menghormati Urusan Hukum Masing-masing
Indonesia
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
Usulan ini disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
Indonesia
PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif
Rakyat Indonesia, terutama generasi muda, adalah kelompok yang cerdas dan punya kepekaan terhadap situasi yang terjadi
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif
Indonesia
Kehadiran Prabowo di KTT BRICS 2025 Dinilai Mempertegas Komitmen Non-Blok dan Memperkuat Pengaruh Global
Dalam KTT tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan berbagai isu
Angga Yudha Pratama - Kamis, 10 Juli 2025
Kehadiran Prabowo di KTT BRICS 2025 Dinilai Mempertegas Komitmen Non-Blok dan Memperkuat Pengaruh Global
Olahraga
Indonesia ‘Dimusuhi’ AS karena Gabung ke BRICS, Istana: Kami Sudah Tau Konsekuensinya
Pemerintah Indonesia tak gentar dengan langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam mengenakan tarif ekstra kepada negara-negara BRICS.
Frengky Aruan - Kamis, 10 Juli 2025
Indonesia ‘Dimusuhi’ AS karena Gabung ke BRICS, Istana: Kami Sudah Tau Konsekuensinya
Indonesia
Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS, DPR: Jangan Ganggu Prinsip Non-Blok
Ancaman sepihak Donald Trump berpotensi merusak tatanan hubungan internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 08 Juli 2025
Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS, DPR: Jangan Ganggu Prinsip Non-Blok
Indonesia
Prabowo Perdana Hadiri KTT BRICS, Letkol Teddy Sebut Presiden Ogah Cari Musuh
Keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS tahun ini merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Prabowo Perdana Hadiri KTT BRICS, Letkol Teddy Sebut Presiden Ogah Cari Musuh
Dunia
BRICS Kecam Ancaman Penaikan Tarif yang Dilontarkan Presiden AS Donald Trump
Disebut tak konsisten dengan aturan WTO.
Dwi Astarini - Senin, 07 Juli 2025
BRICS Kecam Ancaman Penaikan Tarif yang Dilontarkan Presiden AS Donald Trump
Bagikan