Keukeuh Tak Terlibat, Dahnil Tegaskan Dirinya Bukan Panitia Kemah dan Apel Pemuda Islam


Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar. (MP/Bartolomeus Papu)
MerahPutih.Com - Kasus dugaan penggelapan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam 2017 lalu di Prambanan menyeret sejumlah pengurus Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor harus menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak termasuk salah satu yang diperiksa polisi dalam status sebagai saksi. Dalam olah perkara berdasarkan kesaksian sejumlah orang, polisi menyimpulkan ada oknum Pemuda Muhammadiyah yang menyalah gunakan dana dengan modus membuat laporan fiktif.
Dari temuan polisi tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kepengurusan teknis atau panitia Kemah dan Apel Pemuda Islam yang diduga ada penyimpangan dana.
"Saya pikir begini ya, terkait dana kemah itu sejak awal saya menyampaikan kalau saya tidak terkait sama sekali, itu pertama, saya tidak terlibat dalam kepengurusan teknis kegiatan itu," kata Dahnil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (28/11) kemarin.

Dahnil mengatakan, karena tidak terlibat dalam kepengurusan teknis kegiatan dengan peserta dari Kokam dan GP Ansor yang diinisiasi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu, maka jika ada tandatangan dari dirinya, maka bukan tandatangan asli.
"Kalau kemudian ada tandatangan saya di situ terang bukan tandatangan saya tapi 'scan' yang saya tidak tahu peruntukannya buat apa. Jadi terkait dengan misalnya laporan keuangan, laporan kegiatan, saya sama sekali tidak tahu," kata dia.
"Tetapi yang menyakitkan seolah-olah kemudian menuduh saya, dan saya tidak tahu ada pola 'character assassination' (pembunuhan karakter) apa yang sedang dilakukan, karena yang jelas sejak awal saya tidak terlibat langsung secara teknis kegiatan itu," katanya.

Dengan demikian, kata Dahnil sebagaimana dilansir Antara, hal yang berkaitan dengan kepanitiaan kegiatan kemah pemuda tersebut akan dijelaskan oleh pengurus PP Pemuda Muhammadiyah saat itu memang menjadi panitia kegiatan yang dianggarkan sebesar Rp2 miliar di pihak Pemuda Muhammadiyah.
"Ada Abdurahman Syahputra, Virgo Sulianto dan sebagainya, mereka yang tahu persis terkait dengan itu, saya juga kaget kemudian tiba-tiba saya dikaitkan, bahkan sorotan utamanya seolah-olah saya dan bukan kegiatan Pemuda Muhammadiyah," katanya.
Disinggung tentang pengembalian dana sebesar Rp2 miliar ke Kemenpora, Dahnil mengatakan, bahwa sudah dijelaskan kalau bukan dirinya yang mengembalikan, akan tetapi panitia kegiatan yang mengembalikan dalam bentuk cek ke Kemenpora, selaku institusi yang mendanai.
"Yang jelas saya silahkan saja aparatur hukum melakukan proses hukum, tapi kemudian saya tentu berharap berhenti melakukan 'character assassination' seolah-olah saya pelakunya, karena sejak awal saya tidak paham betul terkait dengan itu," tandas Dahnil Anzar Simanjuntak.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Menanti Tindakan Tegas M Nasir Terhadap Praktik Jual Beli Ijazah
Bagikan
Berita Terkait
Jadi Wamen Haji dan Umroh, Dahnil Anzar Simanjuntak Punya Harta Rp 27 Miliar

Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen

Profil Dahnil Anzar Simanjuntak: Tukang Parkir yang Kini Jadi Wakil Menteri Haji dan Umrah

Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
