Petinggi MUI Doakan PSI Tak Lolos Pemilu dan Komnas Perempuan Bubar
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis. Foto: cholilnafis.com
MerahPutih.com - Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis merasa jengkel kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Komnas Perempuan yang menilai praktik poligami bukan ajaran agama Islam.
Gus Cholil-sapaan akrabnya, menilai partai besutan Grace Natalie itu dam Komnas Perempuan hanya mencari ribut saja bukan menyelesaikan masalah bangsa.
"Mudah-mudahan PSI tak lolos pemilu ini dan komnas perempuan dibubarkan aja," tulis Cholil Nafis di akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Minggu (16/12)
Habis kata2 saya jengkelnya kpd PSI dan Komnas Perempuan itu ko’ yo hanya cari ribut bukan menyelesaikan urusan bangsa ini. Mudah2-an PSI tak lolos pemilu ini dan komnas perempuan dibubarkan aja.
— cholil nafis (@cholilnafis) December 16, 2018
Menurut dia, Islam sudah sangat jelas mengajarkan soal poligami dengan sejumlah syarat. Jadi, jika ada orang yang menyebut banhwa memiliki istri dua bukan ajaran Islam, maka orang tersebut tidak pernah membaca hadits dan sejarah Islam.
"Soal tak senang poligami silahkan tapi mengatakan tak ada dalam ajaran Islam itu jahl murakkab (bodoh paralel) rabun iman dan tak baca hadits dan sejarah Islam," ujar petinggi MUI itu.
Pimpinan Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini menilai tanda akhir zaman itu ketika ada orang bodoh memberi fatwa atau ruwaibidhah (gendeng) bicara masalah-masalah besar ke-Islamam dan kebangsaan. Oleh karena itu, dia menyarankan agar PSI dan Komnas Perempuan belajar lagi tentang ajaran Islam.
yg benar itu: PSI dan Komnas Perempuan yg tak mengerti islam. Bukan sebaliknya ya bahwa poligami bukan ajaran Islam. Soal tak senang poligami silahkan tapi mengatakan tak ada dlm ajaran Islam itu jahl murakkab (bodoh paralel). Rabun iman dan tak baca hadits dan sejarah Islam
— cholil nafis (@cholilnafis) December 16, 2018
"Coba deh baca Rasulullah SAW. itu poligami, sahabat juga poligami kok Komnas Perempuan bilang tak ada dalam ajaran Islam," tegasnya. (*)
Bagikan
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi