Ketika Buruh Gendong Minta Bantuan Tunai Bulanan ke Raja Yogyakarta

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 31 Agustus 2017
Ketika Buruh Gendong Minta Bantuan Tunai Bulanan ke Raja Yogyakarta

Suginem (kerudung putih) saat menerima bantuan dari Sri Sultan HB X (Foto: MP/Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Wajah Saginem (80) buruh gendong pasar Beringharjo Yogyakarta tampak sumringah.

Wanita asal Sentolo Kulonprogo ini baru saja mendapatkan hadiah dari Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat mengikuti Kenduri Rakyat Di pasar Beringharjo Yogyakarta.

"Seneng rasane. Saya dapat buku tabungan dan tas. Katanya bisa untuk ambil uang," tutur Saginem dengan bahasa Jawa halus di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Kamis (31/8).

Ia mengaku sudah puluhan tahun menjadi buruh gendong. Bahkan sebelum pasar Beringharjo direnovasi, ia sudah melakoni profesi berat tersebut.

Pekerjaan buruh gendong yang sebagian besar menuntut tenaga besar untuk mengangkut-angkut barang tak membuat surut semangatnya.

Sejak pagi buta ia sudah tiba di pasar Beringharjo untuk menawarkan jasa menggendong barang-barang kepada para pedagang.

Sekali gendong barang, ia biasa diupahi Rp 5ribu sampai Rp 20 ribu tergantung banyak dan beratnya barang. Dalam sehari Saginem hanya mendapatkan upah Rp 40ribu-Rp100ribu. Walau hanya dibayar murah, nenek 10 cucu dan 5 cicit ini selalu mensyukuri yang didapatkan.

Usai menerima bingkisan dari Sultan Hamengku Buwono X, Saginem berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat kecil seperti dirinya. Ia mengaku penghasilannya sehari-hari belum cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Untuk bisa mencapai Pasar Beringharjo saja ia harus membayar uang bus pulang pergi Rp 25 ribu. Belum lagi ia harus merogoh kocek untuk makan dan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kalau bisa ada bantuan seperti ini(uang tunai) setiap bulan. Buat makan saya dan anak cucu," tukas wanita yang mengenakan kerudung putih dan jarit kembang-kembang ini.

Terpisah, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan akan mengevaluasi kegiatan-kegiatan dalam bidang keistimewaan. Tujuannya agar kedepan kegiatan tersebut bisa berkolerasi menekan angka kemiskinan dan ketimpangan pendapatan yang tinggi di DIY.

Kenduri rakyat dilakukan dalam rangka memperingati lima tahun disahkannya Undang-undang Keistimewaan DIY (UUK DIY). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangank pengesahan UUK ini pada 31 Agustus 2017. Adanya UUK ini memperkuat legitimasi keistimewaan DIY sebagai daerah otonomi khusus.

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Ikuti berita menarik lainnya dari Yogyakarta dalam artikel: Blusukan Ke Pasar Beringharjo, Sri Sultan HBX Dengar Curhatan Pedagang

#Pasar Beringharjo #Sri Sultan HB X #Sri Sultan Hamengkubuwono X #HUT Yogyakarta #Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Sultan HB X dan Paku Alam X Melayat PB XIII, Ungkapkan Harapan Adanya Regenerasi
Hal itu bagian dari menjaga tradisi baik Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Sultan HB X dan Paku Alam X Melayat PB XIII, Ungkapkan Harapan Adanya Regenerasi
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Bagikan