Hari Perempuan Internasional

Kesetaraan Gender Bukan Soal Kompetisi

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 08 Maret 2018
Kesetaraan Gender Bukan Soal Kompetisi

Kesetaraan gender bukan soal perlombaan. (Foto: Institute of Entrepreneurship Development)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KESETARAAN gender selalu terjebak dalam perdebatan. Dua gender itu dianggap memiliki peran yang berbeda. Saat pria mencari nafkah, perempuan mengurus rumah tangga saja. Biarkan urusan berat dikerjakan oleh seluruh kaum Adam.

Perempuan kerap diremehkan karena dianggap lemah. Di Amerika sebelum masuk abad ke 20 perempuan tidak jarang direndahkan. Bekerja sih bekerja, tapi upah yang diterima lebih kecil dari pria. Untuk itu muncullah teori feminisme yang dipelopori seorang penulis bernama Virginia Woolf.

Teori tersebut secara garis besar ingin memperjuangkan agar perermpuan dapat setara dengan pria. Lantas apa yang dimaksud dengan kesetaraan gender? Mungkin beberapa pria merasa rendah jika harus 'kalah' maupun disamakan dengan perempuan.

Namun, bukan seperti itu yang dimaksud. Kesetaraan gender bukan soal perlombaan antara pria dan perempuan, demikian menurut Maya Juwita, Executive Director IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment).

"Saya harus katakan bahwa dari pandangan IBCWE dan saya pribadi ini bukan kompetisi. Bukan berarti perempuan harus lebih hebat dari laki-laki, sangat tidak," tegas Maya.

Setara artinya memiliki hak yang sama dan kewajiban yang sama. Dengan demikian perempuan memiliki peran yang sama dengan pria. Seperti misalnya di sebuah perusahaan, perempuan memiliki hak sebagai pemimpin.

Dalam hal ini Maya menegaskan agar pria tidak perlu merasa tertandingi dengan kemajuan seorang perempuan. Kedua belah pihak tetap bernaung di atas kepentingan yang sama. Secara bijak kesetaraan gender dimaksudkan agar perempuan dan pria bisa bekerjasama dan saling membantu.

"Bagaimana agar kedua belah pihak bisa bekerjasama," ungkapnya.

Maya pun menilik ke belakang, masalah kesetaraan gender memang bukan hal baru. Sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Sampai-sampai ada negara yang tidak memberikan hak pilih kepada wanita meskipun sudah merdeka.

Beruntung bagi Indonesia sendiri perempuan sudah memiliki hak pilih sejak merdeka.

"Masalahnya dari ribuan tahun lalu perempuan dengan laki-laki startnya tidak sama. Misalnya banyak kondisi perempuan dinomorduakan. Indonesia sendiri beruntung dari zaman merdeka, perempuan sudah punya hak pilih," kata Maya.

Akan tetapi tetap saja perempuan dianggap lebih pantas mengerjakan pekerjaan rumah. Padahal, kesanggupan perempuan sebenarnya tanpa batas. Terlebih di bidang ekonomi yang seharusnya kehadiran perempuan perlu dipertimbanhkan.

"Sementara perempuan sebagai manusia utuh juga punya ambisi dan juga punya potensi ekonomi yang bisa diberdayakan," katanya.

Maya pun tidak menampik bahwa kesetaraan gender memang harus mengedepankan pemberdayaan ekonomi. Sebab hal ini akan memiliki dampak positif bagi perekonomian negara secara makro.

Dalam ruang lingkup kecil terutama keluarga, pemberdayaan ekonomi perempuan pastinya akan menyejahterakan keluarga. Artinya perempuan tidak hanya diam dan akan membantu keluarga dengan penghasilan tambahan yang tidak bergantung dengan penghasilan suami.

"Kalau dari pandangan IBCWE, kesetaraan gender yang didengungkan memang mengarah kepada pemberdayaan ekonomi perempuan. Karena pemberadayaan ekomi perempuan itu akan membuat negara menjadi sejahtera secara makro. Secara kecilnya ketahanan ekonomi keluarga," papar Maya.

Hasil maksimal dari pemberdayaan ekonomi perempuan akan memberikan kepercayaan yang tinggi bagi perempuan. Sehingga dapat merubah sudut pandang dan juga mengurangi tindak kekerasan yang kerap dialami wanita.

"Dan kalau perempuan lebih confidence, kekerasan tidak akan terjadi," tutup Maya. (ikh).

#Hari Perempuan Internasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia Minta Pemeriksaan Serius Terhadap Anggota Parlemen yang Misoginis dan Diskriminatif
Di Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia mengecam pernyataan diskriminatif di DPR dan menyerukan sanksi tegas.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 08 Maret 2025
Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia Minta Pemeriksaan Serius Terhadap Anggota Parlemen yang Misoginis dan Diskriminatif
Indonesia
International Women's Day 2025, Seruan Global untuk Aksi dan Kesetaraan
Hari Perempuan Internasional dirayakan dengan demonstrasi global menyerukan kesetaraan dan hak-hak perempuan.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 08 Maret 2025
International Women's Day 2025, Seruan Global untuk Aksi dan Kesetaraan
Lifestyle
Daftar Lengkap Hari Besar Maret 2025: Dari Sejarah Indonesia hingga Isu Dunia
Temukan daftar lengkap hari besar Maret 2025, mulai dari peringatan nasional seperti Serangan Umum 1 Maret hingga Hari Perempuan Internasional. Update terbaru & fakta menarik!
ImanK - Rabu, 26 Februari 2025
Daftar Lengkap Hari Besar Maret 2025: Dari Sejarah Indonesia hingga Isu Dunia
Fun
Perempuan Papua Harus Berani Bersuara
Saatnya perempuan Papua berani bersuara.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 09 Maret 2024
Perempuan Papua Harus Berani Bersuara
Fun
UN Women Sebut Pentingnya Pemberdayaan Perempuan untuk Berkomitmen dalam SDGs
Pemberdayaan perempuan dapat mewujudkan komitmen SDGs.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 08 Maret 2024
UN Women Sebut Pentingnya Pemberdayaan Perempuan untuk Berkomitmen dalam SDGs
Dunia
Renungan Hari Perempuan Internasional: 69.000 Perempuan di Gaza Teraniaya
Pada 8 Maret ini seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional, yang tahun 2024 ini mengambil tema "Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan".
Wisnu Cipto - Jumat, 08 Maret 2024
Renungan Hari Perempuan Internasional: 69.000 Perempuan di Gaza Teraniaya
Travel
Hari Perempuan Internasional, Kisah Dua Perempuan Indonesia Bangkitkan Industri Wisata
Kisah mereka sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional tahun ini yang jatuh Jumat, 8 Maret 2024, yaitu ‘Membangkitkan Inklusivitas’.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 08 Maret 2024
Hari Perempuan Internasional, Kisah Dua Perempuan Indonesia Bangkitkan Industri Wisata
Indonesia
Alasan Dunia Masih Merayakan Hari Perempuan
Hari Perempuan Internasional diperingati tiap 8 Maret.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 07 Maret 2024
Alasan Dunia Masih Merayakan Hari Perempuan
Fun
Perempuan Berhak Berpakaian Nyaman dan Berkualitas
UNIQLO kolaborasi dengan Girl Up Indonesia.
Febrian Adi - Rabu, 29 Maret 2023
Perempuan Berhak Berpakaian Nyaman dan Berkualitas
Fun
Patahkan Stereotipe, Perempuan Ambil Bagian dalam Hobi Bermotor
Bermotor adalah sebentuk kegiatan untuk kebebasan ekspresi, termasuk bagi perempuan.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 15 Maret 2023
Patahkan Stereotipe, Perempuan Ambil Bagian dalam Hobi Bermotor
Bagikan