Keseimbangan Koalisi Jadi Ujian Serius Pada Tahun Kedua Pemerintahan Jokowi


Pengamat poltik dari IPR Ujang Komarudin (Foto: Dok Pribadi)
MerahPutih.Com - Periode kedua kepresidenan Joko Widodo (Jokowi) memiliki tantangan yang semakin kompleks. Menurut analis politik Ujang Komarudin, tantangan serius yang dihadapi Presiden Jokowi yakni keseimbangan koalisi.
Bergabungnya Partai Gerindra ke dalam pemerintahan Jokowi, berpotensi menimbulkan gejolak di tahun kedua pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Baca Juga:
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Miliki Harta Rp14,7 Miliar
"Dengan merapatnya Gerindra tentu koalisi parpol yang menyokong pemerintahan menjadi kuat. Makin besar koalisi, persoalan kepentingan juga makin besar," kata Ujang Komaruddin di Jakarta, Jumat (25/10).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, pada tahun pertama tentunya koalisi dan kabinet mungkin sedang "mesra-mesranya". Namun, pada tahun berikutnya bisa saja keseimbangan koalisi goyah kalau setiap parpol tidak menahan ego masing-masing.
Begitu juga dengan kabinet, menurut Ujang, di awal-awal bisa jadi kompak. Akan tetapi, pada tahun kedua dan selanjutnya sudah akan menjalankan misi masing-masing.
"Apalagi pada tahun 2024 kekosongan sosok. Jadi, saya menganalisis kekompakan paling setahun, tahun berikutnya itu partai politik dan kabinet akan mempersiapkan diri masing-masing mengamankan diri persiapan Pemilu 2024," ucapnya.
Persoalan tersebut, terang Ujang sebagaimana dilansir Antara, menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Presiden Joko Widodo di kepemimpinan periode keduanya.
Baca Juga:
Berlatar Belakang Pengusaha, Angela Tanoesoedibjo Ngaku Tak Sulit Jadi Wamenparekraf
Soal Prabowo yang dipercaya sebagai Menteri Pertahanan, kata dia, sosok mantan kompetitor Presiden Jokowi pada pesta demokrasi lalu ini memang memiliki kapasitas dan kapabilitas di bidang itu.
"Secara latar belakang Prabowo mumpuni kalau dia membantu di Kemenhan. Kita tidak bisa menutup mata bahwa Prabowo ahli di situ, 'kan dia sudah jenderal bintang tiga," pungkasnya.(*)
Baca Juga:
Pengangkatan Belasan Wamen Dikritik Bertentangan dengan Tekad Jokowi Pangkas Birokrasi
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum
