Kesalahan Orangtua yang Berdampak Besar Bagi Hidup Anak


ortu-Cover _ Orangtua bisa salah dalam mendidik anak. (Foto: Pixabay/skalekar1992)
MEMBANGUN dan membina diperlukan pondasi yang kokoh dari kedua orangtua. Agar anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Cara didik tiap orangtua memang berbeda. Semua tergantung lingkungan dan kondisi masing-masing keluarga. Tetapi jika sampai salah mendidik anak, dampaknya bisa sangat buruk bagi masa depan dan kehidupan mereka.
Melansir dari cnbc.com, orangtua sudah pasti berusaha keras menumbuhkan rasa percaya diri dan karakter yang baik pada diri anak. Tetapi tanpa disadari caranya seringkali salah. Didikan yang kamu berikan setiap hari mungkin saja berdampak buruk bagi kesehatan mental si kecil. Apa saja kesalahan yang sering dilakukan orangtua dalam mendidik anak?
Baca Juga:
1. Overprotektif

Akui saja! Kamu sebagai orangtua pasti sangat protektif terhadap anak. Tidak membiarkan mereka bermain terlalu lama di luar rumah atau melarangnya mengikuti berbagai kegiatan non-akademik. Tujuannya memang baik. Agar anak cepat sampai di rumah dengan selamat. Tetapi justru kamu membiarkan mereka terbiasa menghindari masalah di luar rumah. Mereka tidak akan merasakan pengalaman bekerja sama dalam tim, jatuh ke sebuah masalah, dan mencari solusi bersama teman sebaya. Akibatnya ketika dewasa nanti mereka akan kaget dan mengalami depresi ketika akhirnya mengalami hal tersebut.
2. Biarkan emosinya keluar

Kalau sedang ada masalah, biarkan mereka untuk marah. Kalau sedang sedih, biarkan mereka untuk menangis. Anakmu kalah di sebuah pertandingan? Tidak apa-apa untuk merasa kecewa. Justru tugasmu untuk membuat mereka merasa nyaman mengeluarkan isi hatinya asal tetap dalam batas wajar. Jangan terus menerus melarang mereka untuk berekspresi hanya karena terlihat menyebalkan dan mengganggu aktivitasmu. Mereka adalah makhluk sosial dan berhak menunjukkan perasaannya.
Baca Juga:
3. Hukuman

Memberikan hukuman tidak selalu baik dampaknya bagi kondisi psikologis anak. Apalagi jika hukuman yang kamu berikan melibatkan kekerasan fisik. Rasa trauma yang dipendam anak akan membuat mereka tumbuh menjadi sosok yang jahat. Lebih baik memberikan mereka pengertian dengan cara halus atau memberikan sanksi berupa tugas yang ringan seperti membersihkan rumah bersama-sama.
4. Tidak tega

Orangtua mana yang tidak tega melihat anaknya merengek ketika meminta sesuatu? Tetapi di sini lah kamu harus tegas dan tega. Jangan selalu mengabulkan keinginan anak dengan mudah karena mereka akan terbiasa manja. (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Belajar Relasi Orangtua dengan Anak Remaja lewat 'Bad Boys vs Crazy Girls 2'

Fatherless Figure Syndrome, Punya Ayah, Tapi Berasa Jauh

Mitos Janggal Sindrom Anak Tunggal

Liburan Usai, Anak Mogok ke Sekolah, Ada Apa?
