Kesal Nama Diganti Jadi Teluk Amerika, Meksiko akan Bawa Google ke Pengadilan

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 18 Februari 2025
 Kesal Nama Diganti Jadi Teluk Amerika, Meksiko akan Bawa Google ke Pengadilan

Teluk Meksiko. (Google)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - MEKSIKO kesal. Nama Teluk Meksiko berganti menjadi Teluk Amerika di tampilan bagi pengguna Google di AS. Oleh karena itu, Meksiko akan membawa Google ke pengadilan jika peta yang ditampilkan untuk pengguna berbasis di AS terus mencantumkan nama Teluk Amerika sebagai pengganti Teluk di seluruh perairan tersebut. Demikian ditegaskan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Senin (17/2).

Ia berargumen bahwa penggantian nama karena perintah Presiden AS Donald Trump hanya berlaku untuk bagian landas kontinen yang berada di bawah kendali AS.

"Apa yang dilakukan Google di sini ialah mengubah nama landas kontinen milik Meksiko dan Kuba, yang tidak ada hubungannya dengan dekret Trump, yang hanya berlaku untuk landas kontinen AS," ujar Sheinbaum kepada wartawan, dikutip CNN.

Ia menegaskan Meksiko tidak setuju dengan hal itu dan menyebut Menteri Luar Negeri Meksiko telah mengirimkan surat baru untuk menangani masalah ini.

Sheinbaum menyatakan perubahan nama ini tidak benar. Ia menjelaskan dekret Trump hanya mengubah nama dalam batas landas kontinennya sendiri, yang membentang sejauh 22 mil laut dari pantai AS, bukan seluruh teluk.

Baca juga:

Google Resmi Ubah Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika, Apple Belum Mengikuti Perintah Trump



Pekan lalu, Google mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika untuk pengguna Google Maps di AS. Alasan penggantian itu ialah ‘praktik lama dalam menerapkan perubahan nama ketika sudah diperbarui dalam sumber resmi pemerintah’. Namun, pengguna di Meksiko tetap melihat nama Teluk Meksiko, sedangkan pengguna di negara lain melihat kedua nama tersebut.

Sheinbaum pertama kali mengancam akan menggugat Google pekan lalu, dengan menyatakan bahwa gugatan perdata dapat diajukan jika raksasa teknologi itu tidak memperbaiki apa yang disebutnya sebagai ‘penamaan yang tidak akurat’.

Dalam konferensi pers, Senin (17/2), Sheinbaum membacakan tanggapan Google atas surat yang dikirim Meksiko ke perusahaan tersebut pada Januari lalu, yang mempertanyakan keputusan perubahan nama wilayah itu.

"Seperti yang pertama kali kami umumkan dua minggu lalu, dan sesuai dengan kebijakan produk kami, kami telah mulai menerapkan perubahan di Google Maps. Kami ingin mengonfirmasi bahwa pengguna Maps di Meksiko akan terus melihat 'Teluk Meksiko'," kata pihak Google dalam surat tersebut.

Google menambahkan bahwa pengguna di AS akan melihat 'Teluk Amerika’, sedangkan pengguna di negara lain akan melihat kedua nama tersebut.

Sheinbaum mengatakan Meksiko kini mengirim surat balasan kepada Google, yang menyatakan bahwa setiap referensi terhadap inisiatif 'Teluk Amerika' di platform Google Maps harus dibatasi secara ketat pada wilayah laut di bawah yurisdiksi AS.

"Setiap perluasan di luar zona tersebut melampaui kewenangan pemerintah nasional mana pun atau entitas swasta. Jika hal itu terjadi, Pemerintah Meksiko akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan," ujarnya dalam surat balasan.

Sheinbaum menegaskan Meksiko akan menunggu tanggapan Google sebelum melanjutkan langkah hukum.(dwi)

Baca juga:

Teluk Meksiko Ganti Nama, Presiden Sheinbaum Protes ke Google Sekaligus Sindir Trump

#Meksiko #Amerika Serikat #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
National Center for Atmospheric Research (NCAR) didirikan pada 1960 sebagai pusat riset dan pendidikan yang didanai pemerintah federal.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Dunia
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Venezuela saat ini telah sepenuhnya dikepung Armada AS terbesar yang dihimpun dalam sejarah Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Dunia
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Pemerintahan Trump berulang kali mengatakan, semua opsi, termasuk kekuatan militer, tetap terbuka di tengah pengerahan besar-besaran pasukan AS di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Bagikan