Kesadaran Bersama Menyikapi Penyebaran COVID-19

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 23 April 2020
 Kesadaran Bersama Menyikapi Penyebaran COVID-19

Sosiolog UI Imam Prasodjo ingatkan semua pihak tidak anggap enteng soal Pandemi Covid-19 (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pandemi COVID-19 perlu disikapi oleh setiap individu di tanah air. Penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih terus terjadi. Gugus Tugas mencatat kasus positif per Rabu lalu (22/4) mencapai 7.418. Semua pihak diharapkan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyebaran wabah ini.

Hal tersebut disampaikan Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo saat gelar diskusi di Graha BNPB, Jakarta, pada Kamis (23/4). Ia mengungkapkan salah satu cara yang efektif dalam menghadapi pandemi ini yaitu meningkatkan kesadaran.

Baca Juga:

Simalakama COVID-19 Jadi Ujian Berat Presiden Jokowi

“Ini adalah bukan hal yang main-main. Kita tahu, tantangan kita, adalah bagaimana mengurangi kemungkinan membanjirnya pasien,” kata Imam.

Sosiolog Imam Prasodjo ingatkan pentingnya menyikapi pandemi Covid-19
Sosiolog Imam Prasodjo (kanan) di Gedung BNPB Jakarta (Foto: antaranews)

Imam mengajak kita untuk merefleksikan apa yang telah terjadi di Italia. Pasien di negara maju seperti Italia mengalami kelabakan. Negara semaju itu terjadi sistem kesehatan yang tidak berjalan dengan baik. Kemudian, banyaknya pasien yang berduyun-duyun ke rumah sakit.

”Dokter bertumbangan. Terus alat-alat kesehatan kurang. Nah, itu jangan sampai terjadi,” tambah Imam.

Ia mengingatkan kondisi krisis seperti itu tidak terjadi di daerah. Ini disebabkan fasilitas dan sumber daya manusia yang terbatas.

“Apalagi, kalau ini terjadi di desa-desa, di daerah-daerah. Jakarta sekarang saja sudah kewalahan, apalagi kalau di kabupaten-kabupaten yang tenaga medisnya sangat terbatas,” kata Imam.

Baca Juga:

Anies: Perekonomian DKI Mengalami Kontraksi 53 Persen

Imam menekankan kembali pentingnya kesadaran semua pihak untuk melawan COVID – 19. Kondisi yang dihadapi saat ini sangat serius.

Selanjutnya, ia menyampaikan pentingnya solidaritas masyarakat di tengah krisis COVID – 19. Saling membantu merupakan bagian dari kearifan lokal yang dimililki bangsa Indonesia. Solidaritas dalam bentuk apa pun dapat disumbangkan kepada mereka yang terimbas dampak penyebaran virus ini.(Pon)

Baca Juga:

Napi Bebas Berulah Lagi, Komisi III DPR Desak Kemenkumham Hentikan Program Asimilasi

#Virus Corona #Pengamat Sosial #BNPB #Penyakit Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut satgas pompanisasi banjir Kota Semarang, Jawa Tengah, akan fokus pada penyedotan air di bagian ujung yang berbatasan dengan titik keluarnya air ke laut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Indonesia
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
BNPB juga telah menambah jumlah pesawat yang dioperasikan untuk pelaksanaan modifikasi cuaca.
Frengky Aruan - Jumat, 31 Oktober 2025
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
Indonesia
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Basarnas menemukan sebanyak 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part) dari badan hingga ujung kaki.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Indonesia
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
BNPB memastikan, bahwa sudah tidak ada tanda kehidupan di reruntuhan Ponpes Al Khoziny. Kini, timnya sedang melakukan identifikasi jumlah dan identitas jenazah.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Indonesia
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
BNPB menegaskan evakuasi korban Ponpes Al-Khoziny ambruk kini memasuki tahap akhi
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
Indonesia
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
Tragedi di Ponpes Al Khoziny jadi bencana paling parah di 2025. Sebab, insiden tersebut banyak menelan korban jiwa.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
Indonesia
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
Secara umum, proses pembusukan jenazah memang menghasilkan cairan dan gas yang berbau.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
Indonesia
Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
Kendala yang dimaksud yakni adanya salah satu beton yang terhubung dengan gedung atau bangunan di sebelahnya.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
Indonesia
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
MUI angkat suara soal insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny. MUI pun meminta infrastruktur bangunan segera dicek.
Soffi Amira - Sabtu, 04 Oktober 2025
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
Indonesia
Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang
Berdasarkan evakuasi korban Ponpes Al Khoziny, 118 orang sudah ditemukan. Namun, 14 orang meninggal dunia dan 49 lainnya masih belum ditemukan.
Soffi Amira - Sabtu, 04 Oktober 2025
Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang
Bagikan