Kesadaran Bersama Menyikapi Penyebaran COVID-19


Sosiolog UI Imam Prasodjo ingatkan semua pihak tidak anggap enteng soal Pandemi Covid-19 (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Pandemi COVID-19 perlu disikapi oleh setiap individu di tanah air. Penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih terus terjadi. Gugus Tugas mencatat kasus positif per Rabu lalu (22/4) mencapai 7.418. Semua pihak diharapkan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyebaran wabah ini.
Hal tersebut disampaikan Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo saat gelar diskusi di Graha BNPB, Jakarta, pada Kamis (23/4). Ia mengungkapkan salah satu cara yang efektif dalam menghadapi pandemi ini yaitu meningkatkan kesadaran.
Baca Juga:
“Ini adalah bukan hal yang main-main. Kita tahu, tantangan kita, adalah bagaimana mengurangi kemungkinan membanjirnya pasien,” kata Imam.

Imam mengajak kita untuk merefleksikan apa yang telah terjadi di Italia. Pasien di negara maju seperti Italia mengalami kelabakan. Negara semaju itu terjadi sistem kesehatan yang tidak berjalan dengan baik. Kemudian, banyaknya pasien yang berduyun-duyun ke rumah sakit.
”Dokter bertumbangan. Terus alat-alat kesehatan kurang. Nah, itu jangan sampai terjadi,” tambah Imam.
Ia mengingatkan kondisi krisis seperti itu tidak terjadi di daerah. Ini disebabkan fasilitas dan sumber daya manusia yang terbatas.
“Apalagi, kalau ini terjadi di desa-desa, di daerah-daerah. Jakarta sekarang saja sudah kewalahan, apalagi kalau di kabupaten-kabupaten yang tenaga medisnya sangat terbatas,” kata Imam.
Baca Juga:
Imam menekankan kembali pentingnya kesadaran semua pihak untuk melawan COVID – 19. Kondisi yang dihadapi saat ini sangat serius.
Selanjutnya, ia menyampaikan pentingnya solidaritas masyarakat di tengah krisis COVID – 19. Saling membantu merupakan bagian dari kearifan lokal yang dimililki bangsa Indonesia. Solidaritas dalam bentuk apa pun dapat disumbangkan kepada mereka yang terimbas dampak penyebaran virus ini.(Pon)
Baca Juga:
Napi Bebas Berulah Lagi, Komisi III DPR Desak Kemenkumham Hentikan Program Asimilasi
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi

Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan

Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025

BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa

Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh
