Kereta Ultra Cepat Paris ke Berlin Hanya Butuh Waktu Empat Jam
Didukung lewat paket bantuan Uni Eropa. (Foto: Unsplash/John Cameron)
TIDAK perlu diragukan lagi, industri perjalanan global telah mendapat pukulan yang cukup telak pada tahun 2020. Pemerintah kemudian turun tangan untuk mengembalikan semuanya pada kondissi semula meskipun dalam bungkus kenormalan baru.
Di Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan kanselir Jerman Angela Merkel mendukung paket bantuan Uni Eropa USD2,2 triliun atau sekitar Rp300 biliun lebih. Bertujuan mendukung berbagai industri, termasuk pariwisata.
Baca juga:
Salah satunya adalah memperbaiki dan meningkatkan moda transportasi yang mendukung pariwisata. Penggunaan uang paling efektif adalah membelanjakannya pada jaringan kereta ultra-cepat yang menghubungkan destinasi utama di seluruh benua.
Dilansir Euronews, Institut Wina untuk Studi Ekonomi mengajukan proyek infrastruktur besar trans-Eropa. Termasuk jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan Paris dan Berlin hanya dalam waktu empat jam.
Rencana menuju pembangunan empat jalur berkecepatan tinggi yang dibangun di atas jaringan kereta yang ada: Paris ke Dublin (via feri Brest-Cork); Lisbon ke Helsinki (melalui Spanyol, Prancis, Belgia, Belanda, Jerman dan selanjutnya ke Finlandia); Brussel ke Valletta (melalui Jerman, Swiss, Italia, kemudian feri ke Malta); dan Berlin ke Nicosia (termasuk feri antara Piraeus dan Paphos, dan putaran melalui Eropa Tengah dari Wina ke Sofia).
Baca juga:
Kecepatan rata-rata di kisaran 250 hingga 350 km per jam harus tercapai, tulis laporan itu. Ini akan memungkinkan penumpang untuk mengurangi separuh waktu perjalanan kereta saat ini. Misalnya, dari Paris ke Berlin hanya dalam waktu sekitar empat jam. Membuat perjalanan udara dan sebagian besar transportasi penumpang intra-Eropa mendadak menjadi usang.
Hal ini akan membuat hidup lebih mudah bagi banyak pelancong dan manfaat besar bagi lingkungan hidup. Konon dapat memotong sekitar setengah dari operasional penumpang internasional UE. Kemudian memiliki potensi untuk mengurangi emisi CO2 komersial global sekitar 4 hingga 5 persen. (lgi)
Baca juga:
Stasiun Ruang Angkasa Komersial Pertama NASA Akan Terealisasi
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 5,1 Juta, Tak Terpengaruh Isu Korupsi
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
KPK Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Hormati Proses Hukum
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Sudah Masuk Tahap Penyelidikan
KPK Ngaku Mulai Lakukan Penyelidikan Utang Kereta Cepat, Siapa Yang Dibidik?
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN