Kerahkan Pasukan Brimob, Polisi Jaga Ketat Pendistribusian Vaksin Corona


Bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Kamis (31/12/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/pras.
MerahPutih.com - Vaksin COVID-19 Sinovac mulai didistribusikan ke sejumlah daerah. Sebelum disuntikkan ke manusia, pencegah virus corona ini bakal disimpan di beberapa lembaga kesehatan.
Kapolda Banten Irjen Fiandar menyatakan, Polri mengawal secara ketat dan menjaga kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac.
Penjagaan dan pengawalan vaksin masuk ke Banten akan dijaga ketat mulai dari kedatangan hingga sampai ditempatkan di lokasi penyimpanan di gudang farmasi Dinkes Provinsi Banten.
Baca Juga:
1.000 Lebih Personel Gabungan Kawal Perjalanan Vaksin COVID-19 Tahap II
"Termasuk pendistribusiannya,” kata Fiandar kepada wartawan yang dikutip, Senin (4/1).
Karo Operasional Polda Banten Kombes A Roemtaat menyatakan, pengawalan perjalanan dilakukan Brimob dan Korlantas Polri ke Bandung, Jakarta, hingga ke Banten.
“Kami sudah mempersiapkan personel sesuai petunjuk dari Mabes Polri,” kata Roemtaat.
Ia menjelaskan, penerimaan tahap awal ini sekitar 14.560 vial.
"Namun, pendistribusian dan bagaimana cara pelaksanaan distribusinya kepada masyarakat akan dibahas lebih lanjut oleh Forkopimda Banten,” ujar Roemtaat.
Roemtaat mengatakan bahwa Polda Banten siap memberikan pengamanan dan pengawalan agar proses distribusi vaksin COVID–19 ke masyarakat berjalan dengan aman.
“Ada puluhan personel Polda Banten yang dilibatkan dalam proses pengamanan dan pengawalan vaksin COVID–19,” tutup Roemtaat.
Sekedar informasi, harapan agar vaksin COVID-19 segera disuntikkan mulai mendekati kenyataan.
Bio Farma menyebut, 3 juta dosis vaksin buatan Sinovac sudah mulai didistribusikan pada Minggu (3/1).
"Betul. Mulai hari ini vaksin akan kami distribusikan ke 34 provinsi," kata Bambang Herianto yang juga juru bicara vaksin COVID-19 PT Bio Farma.

Berbagai fasilitas dan saran termasuk rantai dingin atau cold chain, menurut Bambang sudah siap untuk mendukung distribusi vaksin.
Ia optimistis tidak ada hambatan dalam proses tersebut.
Hal senada juga disampaikan juru bicara vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tramidzi. Hasil uji klinis di Brasil maupun di Turki, dinilainya tidak menunjukkan adanya hambatan untuk program vaksinasi. Sehingga diprediksi bisa berjalan sesuai rencana.
"Optimistis sesuai dengan jadwal atau peta jalan yang sudah kita susun, bahwa vaksinasi ini bisa kita mulai pada minggu kedua atau ketiga Januari 2021," jelas dr Nadia.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] Vaksin Corona yang Dipesan Indonesia Berkualitas Paling Rendah
Diperkirakan, program vaksinasi di Indonesia akan membutuhkan waktu 15 bulan dengan target populasi sebesar 181,5 juta orang. Pelaksanaannya dibagi menjadi 2 periode sebagai berikut.
Periode 1
Berlangsung Januari hingga April 2021 dengan menyasar 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas layanan publik.
Periode 2
Berlangsung April 2021 hingga Maret 2022 yang menyasar populasi yang tersisa dari periode pertama. (Knu)
Baca Juga:
Lawan Hoaks, Pemerintah Harus Terbuka Soal Kandungan Vaksin Sinovac
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan

PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam

Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi

Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia

Hampir Sebulan Terjebak Longsor, 5 Pekerja Freeport Ditemukan Semua Sudah Jadi Mayat

Pasar Wonogiri Terbakar Hebat, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Langsung Diterjunkan

Komdigi Bekukan Izin TikTok Sampai Bersedia Berikan Data Detail Live Demo Agustus
