Kepala CIA Benarkan Dugaan Intervensi Rusia dalam Pilpres Amerika Serikat


Logo badan intelijen Amerika Serikat CIA (Foto: Twitter @CIA)
MerahPutih.Com - Kontroversi keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu, masih terus berlanjut. Setelah pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat penting FBI, sampai sekarang Senat Amerika Serikat belum juga memastikan adanya hubungan antara para tim sukses Donald Trump dengan Rusia.
Kecurigaan sebagian masyarakat Amerika Serikat khususnya para pendukung Hilary Clinton terhadap kemenangan tak wajar Donald Trump agaknya terjawab melalui keterangan Kepala The Central Intelligence Agency (CIA) baru-baru ini.
Salah satu pucuk pimpinan CIA pada Minggu (7/1) waktu setempat mengatakan Rusia dan sejumlah pihak mencoba mengacaukan pemilihan umum Amerika Serikat.
Badan intelijen AS itu menyimpulkan bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden 2016 untuk membantu pemenangan Presiden Donald Trump, yang sebagian dilakukan melalui peretasan, penyebaran surat elektronika, yang menjatuhkan calon presiden dari Demokrat, Hillary Clinton, serta menyebarkan propaganda di media gaul.
Direktur CIA Mike Pompeo mengatakan kepada CBS bahwa gangguan Rusia sudah berlangsung lama dan terus berlanjut. Saat ditanya pada acara "Face the Nation" tentang ulah Moskow saat ini, ia memastikan peran Rusia tersebut telah berlangsung puluhan tahun.
"Ya, saya masih khawatir tidak hanya tentang orang Rusia, tapi juga upaya pihak lain. Kami memiliki banyak musuh, yang ingin merusak demokrasi Barat," katanya.
Moskow menyangkal adanya campur tangan dalam pemilihan 2016 untuk membantu kemenangan Trump dari Partai Republik. Penasihat Khusus AS Robert Mueller sedang menyelidiki apakah ada kejahatan yang dilakukan. Dua rekan Trump, mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dan ajudan kampanye George Papadopoulos telah mengaku bersalah berbohong kepada agen FBI dalam penyelidikan tersebut. Trump menyangkal adanya persekongkolan kampanye dengan Rusia.
Trump terkadang menyarankan agar ia menerima penilaian badan intelijen AS bahwa Rusia berusaha untuk ikut campur dalam pemilihan tersebut, namun di lain waktu telah mengatakan bahwa ia menerima penyangkalan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituduh bahwa Moskow ikut campur.
Trump kerap mengatakan keinginannya memperbaiki hubungan dengan Putin, meski Rusia telah membuat frustrasi AS di Suriah dan Ukraina dan sedikit berkontribusi dalam kebuntuan dengan Korea Utara.
Mike Pompeo sebagaimana dilansir Antara, Senin (8/1) mengatakan kepada CBS bahwa CIA memiliki fungsi penting sebagai bagian dari tim keamanan nasional untuk menjaga pemilihan AS tetap aman dan demokratis.
"Kami bekerja keras untuk melakukan itu, jadi kita akan bekerja untuk melawan Rusia atau pihak lain yang mengancam hasil itu," katanya.
Pada Sabtu, Donald Trump mengatakan dirinya akan aktif dalam kampanye Partai Republik yang mengikuti pemilihan umum sela, dengan semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan sepertiga dari Senat akan dipilih. Sebagaimana diketahui saat ini Partai Republik memegang mayoritas di keduanya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka

Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah
