Kepala BPPT Sebut Indonesia Penghasil Karet, namun...


Launching Produk Perdana dan Peresmian Lini Produksi Rubber Airbag di Cirebon. (MP/Mauritz)
MerahPutih.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Prayitno mengatakan Indonesia merupakan salah satu penghasil karet alam terbesar di dunia.
Hal ini diungkapkan Unggul Prayitno dalam acara Launching Produk Perdana dan Peresmian Lini Produksi Rubber Airbag, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/12).
"Total produksi karet alam lebih kurang 2,9 juta ton per tahun. Tetapi, kita masih selalu impor produk karet teknis dari luar (negeri)," kata Unggul.
Terkait peluncuran produk rubber airbag, Unggul mengatakan industri dalam negeri ini mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan harganya 10-15 persen lebih murah dari pada produk impor.
"Inovasi rubber airbag buatan lokal ini bertujuan agar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) industri perkapalan dapat ditingkatkan. Selain itu, adanya industri dalam negeri ini mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan harganya 10-15% lebih murah dari produk impor, dengan kualitas yang setara," ungkapnya.
Diketahui, BPPT bekerja sama dengan PT Samudera Luas Paramacitra berhasil melakukan perekayasaan teknologi material melalui pengembangan teknologi pembuatan rubber airbag dengan memanfaatkan komoditi karet alam lokal.
Kebutuhan terhadap rubber airbag, menurut Unggul, bisa digunakan pada industri perkapalan untuk membantu proses menaikkan dan menurunkan kapal di galangan, baik dalam pembangunan maupun reparasi kapal.
Inovasi rubber airbag ini pun diharapkan dapat menjadi awal bagi kebangkitan industri karet dalam negeri untuk mendukung bidang maritim dengan pemanfaatan bahan baku lokal karena selama ini masih sepenuhnya impor. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Keren, Drone BPPT Terbang 7 Jam Nonstop
Bagikan
Berita Terkait
Daikin Hadirkan Pendingin Ruangan Nusantara Prestige Produksi Dalam Negeri

Instruksi Menteri Kabinet Pakai Produk Lokal Jangan Hanya Sebatas Mobil Dinas

Pemkot Bandung Klaim Sudah Belanja Produk Dalam Negeri Rp 1,3 Triliun

PDN Pengadaan Barang dan Jasa Capai 89,6 Persen, Nilai Transaksi Tembus Rp 123,3 Triliun

Mabes Polri Sebut 80 Persen Kebutuhan Personel Gunakan Produk Dalam Negeri

Pemerintah Wajib Beli Produk Dalam Negeri, Jokowi: Tidak Bisa Ditawar Lagi

Belanja Produk Dalam Negeri Berpotensi Capai Rp 747 Triliun
