Kepala BNPT Turun Langsung Tanggulangi Radikalisme di Solo

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 30 Agustus 2020
Kepala BNPT Turun Langsung Tanggulangi Radikalisme di Solo

Kepala BNPT Boy Rafli Amar (tengah) melakukan pecegahan radikalisme- terorisme khusus di wilayah Solo, Jawa Tengah. (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terosime (BNPT) Boy Rafli Amar melakukan penanggulangan radikalisme-terorisme khusus di wilayah Solo, Jawa Tengah.

Boy dan jajaran pun mengunjungi beberapa pondok pesantren dan yayasan di wilayah Surakarta, Jawa Tengah.

Kunjungan pada Sabtu (29/8) dimulai di Yayasan Gema Salam Surakarta yang dipimpin mantan narapidana terorisme Bom Bali 1 Joko Tri Harmanto alias Jack Harun.

Baca Juga:

72 Terduga Teroris Ditangkap Densus, Pelaku Sebar Konten Radikal dan Belajar Buat Bom

Yayasan Gema Salam merupakan wadah bagi mantan napiter di Jawa Tengah yang didukung oleh Bapas Surakarta dan Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), serta menjadi mitra peogram deradikalisasi BNPT.

Dalam rangkaian selanjutnya rombongan BNPT disambut hangat oleh jajaran pengurus Pondok Pesantren Al-Quraniy Azzayadiy Surakarta yang berada di bawah asuhan KH Abdul Karim.

Pengasuh Ponpes Al-Quraniy Azzayadiy yang akrab dipanggil Gus Karim menjelaskan, bagaimana harmoni dan toleransi begitu terasa dalam pondok pesantrennya.

Ia menjelaskan, toleransi antarsuku dan agama dapat berjalan harmonis, khususnya pada pembangunan pondok pesantrennya.

Hal ini menjadi motivasi baginya untuk menyebarkan Indonesia yang aman dan damai terlebih dengan adanya kunjungan dari BNPT.

“Kami pernah mendapatkan bantuan dari figur non-muslim dan Tionghoa, yang memberikan tanahnya kepada saya untuk dibangun pondok pesantren. Mudah-mudahan dengan kehadiran Kepala BNPT memberikan semangat bagi kami untuk ikut ciptakan Indonesia aman dari radikalisme dan terorisme,” ujar Gus Karim.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar melakukan pecegahan radikalisme- terorisme khusus di wilayah Solo, Jawa Tengah. (Foto: MP/Kanugrahan)
Kepala BNPT Boy Rafli Amar (kanan) melakukan pecegahan radikalisme- terorisme khusus di wilayah Solo, Jawa Tengah. (Foto: MP/Kanugrahan)

Boy meminta kepada ulama dan yayasan agar dapat terus bekerja sama untuk menguatkan generasi Indonesia dari ideologi yang mengancam persatuan Indonesia.

"Kerja sama yang dimaksud merujuk pada upaya untuk memoderasi pemikiran berlebihan yang bermuatan radikalisme intoleran agar masyarakat Indonesia dapat menghidupi nilai-nilai luhur bangsa untuk hidup rukun," sebut Boy.

Di akhir rangkaian, rombongan BNPT mengunjungi dan menggelar silaturahmi kebangsaan di Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta. Kali ini, rombongan BNPT ditemani anggota Komisi III DPR Eva Yuliana sebagai alumnus santriwati yang telah menempuh 6 tahun pendidikan di Ponpes Al-Muayyad.

Mantan Kapolda Papua dan Banten ini menyebut, perkembangan aktivitas terorisme terkini termasuk WNI yang kini terjebak di pengungsian Suriah karena iming-iming kelompok radikal yang tidak bertanggung jawab.

"Keadaan yang sangat disayangkan tersebut agar dapat menjadi pembelajaran bagi ulama dan santri agar tidak terjerat dalam permasalahan yang sama," jelas Boy.

Baca Juga:

LPSK Minta Korban Terorisme Ajukan Permohonan Perlindungan

Jenderal bintang tiga ini mengingatkan kembali puluhan santri dan jajaran akan kedudukan Pancasila dalam berkehidupan serta pedoman dalam menghadapi radikalisme di dunia maya maupun secara langsung.

“Insan beragama namun melakukan kekerasan atas nama agama ini kontradiktif, perlu diiringi sikap dan semangat menghargai perbedaan dan keberagaman," ungkap Boy.

"Kita sebagai bangsa Indonesia memiliki falsafah negara Pancasila dan agama yang mengakomodir dan yang menyeimbangkan di tengah perpecahan," tambah pria asal Sumatera Barat ini.

Ia meyakini, Pancasila akan menjadi jalan tengah penyeimbang di tengah keberagaman untuk mereduksi radikal intoleran.

"Itulah Pancasila sebagi standardidasi moral untuk berkehidupan bersama, hidup bermasyarakat yang aman dan damai,” tutup Boy. (Knu)

Baca Juga:

LPSK Minta Korban Terorisme Ajukan Permohonan Perlindungan

#Terorisme #BNPT
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
BNPT meminta para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak-anak.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Bagikan