Kepala BNPT Sebut Tidak Mudah Baca Pemikiran Pelaku Terorisme


Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar. ANTARA/HO-Humas BNPT
Merahputih.com- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar memberi komentarnya soal kasus bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung.
Boy mengakui tidak mudah untuk membaca pemikiran para pelaku terorisme.
Baca Juga:
"Kesulitan bahwa ideologi terorisme itu adalah dari alam pikiran. Apakah kita bisa serta merta membaca alam pikiran, isi kepala semua warga bangsa Indonesia," kata Boy di Jakarta, Rabu (7/12).
Boy mengatakan, orang-orang yang terpapar virus radikal terorisme kerap menghalalkan segala cara. Selain itu, mereka juga selalu menggunakan kekerasan yang ekstrem.
Menurut dia, ideologi terorisme yang berasal dan berada dari alam pikiran pelaku teror tidak mudah untuk dibaca.
Begitupun untuk mengetahui warga negara Indonesia yang mungkin memiliki pemikiran radikal terorisme.
Dia menjelaskan diantara 273 juta masyarakat Indonesia tidak ada yang bisa saling membaca alam pikiran.
Baca Juga:
BNPT Ingatkan Masyarakat Waspadai Ancaman Intoleransi Jelang Pemilu 2024
Sehingga, kata dia, dia menekankan pentingnya membangkitkan semangat kesadaran masyarakat terhadap pengaruh buruk ideologi berbasis kekerasan.
"Jangan mau diri kita dijadikan alat," jelas jenderal Polri berbintang tiga itu.
Boy Rafli mengingatkan ideologi radikal terorisme ini dapat menyasar siapa aja dan menjadikan siapa saja menjadi target.
"Ini adalah sebuah kehidupan nyata yang harus diantisipasi bersama, karena peristiwa ini bisa menyasar kemana saja, menjadikan siapa saja menjadi target, bisa siapa saja menjadi bagian dari pelaku," pesannya.
Boy yakin tim forensik Polri pasti berhasil mengidentifikasi identitas dan motif dari pelaku dari pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. (Knu)
Baca Juga:
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025
