Kesehatan

Kenali Penyakit Kulit pada Bayi

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 17 Agustus 2018
Kenali Penyakit Kulit pada Bayi

Bayi rawan terkena eksim. (Foto: Pexels/Daria Shevtsova)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ANATOMI bayi tampak seperti orang dewasa. Sebagian masyarakat berpikir bahwa fungsi tubuh bayi dan anak-anak serupa dengan orang dewasa. Anak bukanlah miniatur dari orang dewasa. Sesungguhnya mereka memiliki fisiologis berbeda termasuk kulit.

"Kelenjar keringat pada bayi kurang aktif, pelembab alami lebih sedikit, dan melanosit pada anak lebih sedikit," ucap Dokter Spesialis Dermatologis Anak, Mentari Arsy SpKK. Selain itu serat dan kolagen pada anak-anak lebih sedikit. Mereka memiliki kulit lebih tipis tetapi pH lebih tinggi.

Diperlukan usaha ekstra untuk merawat kulit bayi. Jika tidak dirawat dengan hati-hati, kulit bayi rentan mengalami gangguan kulit. "Gangguan kulit yang sering terjadi pada bayi adalah eksim popok dan eksim atopik," tutur Dokter Mentari.

bayi
Pada bayi, pelembab alami sangat sedikit. (Foto: Pexels/Pixabay)

Dermatitis popok adalah munculnya ruam di area popok yang dipengaruhi iritasi dari urin, feses, oklusi kulit dan menyebabkan maserasi (kulit melunak). "Jika kulit bayi melunak, bakteri dan virus, terutama jamur masuk ke kulit bayi dan menyebabkan infeksi," urai dokter Mentari. Untuk mengatasi dermatitis popok, ganti popok tiap enam hingga delapan jam sekali. Bilas dengan air mengalir dan sabun bayi. Keringkan dengan menggunakan bola kapas.

Jenis dermatitis kedua yang sering dialami bayi adalah dermatitis atopik. Dermatitis atopik adalah gangguan kulit kronik berkala. Beberapa penyebab dermatitis atopik antara lain faktor genetik, imunologik dan lingkungan. Gejala ini paling sering timbul pada anak usia 2 bulan hingga 2 tahun dan usia 2 tahun hingga 10 tahun.

Dermatitis atopik pada anak usia 2 bulan hingga 2 tahun memiliki ciri kulit kering dan merah. "Iritasi tersebut kadang basah di kedua pipi, leher, dada, siku dan lutut," jelas dokter Mentari. Sementara anak usia 2 hingga 10 tahun memiliki ciri kulit yang sama di area lipatan siku, lipatan lutut dan pergelangan tangan.

bayi
Cuci baju bayi tanpa pemutih dan pewangi. (Foto: Pexels/Daria Shevtsova)

Untuk meredakan dermatitis atopik pada bayi dan anak, mandi dengan air suhu normal maksimal 10 menit dengan sabun bayi.

Setelah mandi, bayi atau anak menggunakan pelembab sesegera mungkin. Cuci pakaian tanpa pewangi atau pemutih dan hindari pakaian berbahan wol. "Serat pada wol membuat kulit anak semakin gatal," tuturnya saat ditemui di Menteng, Kamis (16/8).

Jika gejala tak juga reda, kunjungi dokter kulit anak. Konsultasikan masalah kulit pada dokter. Beberapa obat yang efektif untuk mengurangi dermatitis pada anak biasanya berupa obat oles, obat minum, dan pemeriksaan penunjang. (avia)

#Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Indonesia
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Anak-anak adalah masa depan bangsa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Lifestyle
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Penting untuk digarisbawahi, penanganan breastfeeding jaundice bukanlah dengan menghentikan pemberian ASI
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Lifestyle
Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung
Dengan teknologi yang lebih canggih dalam pengolahan embrio, tingkat keberhasilan yang sebelumnya sekitar 20 persen kini meningkat menjadi 40 persen.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 08 April 2025
Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung
Indonesia
Dinkes Usut Dugaan Kelalaian Tenaga Medis RS Islam Cempaka Putih di Kasus Bayi Tertukar
Tim Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat sudah melakukan Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian (BINWASDAL) terhadap RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Wisnu Cipto - Jumat, 13 Desember 2024
Dinkes Usut Dugaan Kelalaian Tenaga Medis RS Islam Cempaka Putih di Kasus Bayi Tertukar
Mengenal Kanker Ovarium: Viral Usai Diidap Bayi 19 Bulan
Kanker ovarium merupakan pertumbuhan sel abnormal yang berasal dari indung telur, yang viral usai bayi berusia 19 bulan di Sabah, Malaysia, bernama Daneen Auni Riksi, telah didiagnosis menderita penyakit ini.
ImanK - Minggu, 13 Oktober 2024
Mengenal Kanker Ovarium: Viral Usai Diidap Bayi 19 Bulan
Indonesia
Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Kloset Apartemen Pluit
Bermula dari saluran air kloset yang tersumbat.
Frengky Aruan - Rabu, 02 Oktober 2024
Mayat Bayi Ditemukan di Dalam Kloset Apartemen Pluit
Indonesia
Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah Warga Sragen, Polisi Buru Pelaku
Penemuan bayi tersebut membuat geger warga Kampung Krapyak RT 32 /RW 10 Kelurahan Sragen
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 19 September 2024
Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah Warga Sragen, Polisi Buru Pelaku
Bagikan