Kenali Betawi di Perkampungan Setu Babakan


Pintu Gerbang Kampung Betawi, Setu Babakan (foto: Facebook)
MerahPutih wisata - Pepatah lama mengatakan 'Tak Kenal Maka Tak Sayang' seperti itu kira-kira bunyinya. Meski terdengar singkat namun padat bermakna. Singkat kata, sesuatu yang bernilai positif semakin digali, semakin diketahui akan berdampak kepada tumbuhnya rasa cinta dan sayang. Sama halnya dengan kebudayaan, seni dan wisata pada umumnya.
Sebuah warisan nenek moyang yang benilai bagi generasi penerusnya, tidak hanya dalam menjalani keseharian namun juga merupakan identitas suatu komunitas yang wajib dilestarikan.
Terkait hal itu, merahputih.com mencoba kenalkan sisi umum Kampung Setu Babakan yang menjadi ujung tombak pelestarian seni dan budaya masyarkat betawi.
Ya, di Setu Babakan atau Danau Babakan terbentuk satu komunitas kampung betawi. Suatu area yang dijaga untuk melestarikan warisan budaya Jakarta atau budaya betawi.
Danau seluas 32 hektare itu menjadi sangat akrab ditelinga masyarakat Jakarta lantaran berdiri di sekitarnya masyarakat pribumi yang masih menjaga keaslian tradisi betawi. Bukan tanpa alasan sehingga disebut Kampung Betawi. Pada tahun 2004 lalu, Pemda DKI Jakarta menetapkan perkampungan Setu Babakan sebagai sebuah kawasan Cagar Budaya Betawi. Pasalnya, di area seluas 289 Hektare ini, bermukim sekira 3000 kepala keluarga, sebagian besar orang asli Betawi yang masih kuat memegang tradisi Betawi.
Lihat saja rumah masyarakat disana, masih banyak yang menggunakan arsitektur rumah adat betawi. Pola hidup juga masih ala betawi, bercocok tanam, berdagang, makanan khas, pementasan seni dan budaya, sampai berpakaian masih mengenakan pakaian adat betawi.
Terletak di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pengunjung yang ingin menikmati atau penasaran dengan kebiasaan masyarakat betawi asli, tak akan kesulitan untuk menemukan lokasi. Hampir di setiap persimpangan jalan menuju lokasi terdapat marka jalan yang akan mengarahkan pengunjung ke Setu Babakan.
Nah, setibanya dilokasi, pengunjung bebas berputas-putar mencari pengalaman dan pengetahuan terkait masyarakat betawi disana. Tak perlu khawatir, pengunjung tidak akan dipungut biaya masuk kampung betawi.
Disana pengunjung dapat menyaksikan berbagai pagelaran seputar kebudayaan betawi. Ada arena khusus atau panggung pertunjukan seni budaya dan galeri pernak-pernik asli betawi. Hampir setiap minggunya (akhir pekan), di arena pertunjukan kerap digelar berbagai pertunjukkan Seni dan Budaya Betawi.
Diarea Setu babakan, Pengunjung juga dapat menikmati alam hijau nan lestari. Berwisata kuliner khas betawi, hingga wisata air dan pemancingan di Danau Setu babakan.
Satu lagi wisata yang tak boleh terlewatkan yaitu wisata agro. Di Kampung Betawi, pengunjung akan di perkenalkan dengan tanaman atau buah-buahan khas betawi yang sudah jarang ditemui di pusat kota Jakarta, seperti Buni, Belimbing, Rambutan, Dukuh, Pohon Menteng, Gandaria, Mengkudu, Namnam, Kecapi, Kerendeng, Jengkol dan masih banyak yang lainnya.
Penasaran, ajaklah keluarga anda mengunjungi Setu Babakan, untuk mengetahui akar budaya nenek moyang serta tradisi masa lalu yang hampir terlupakan. (fdi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Perda 4/2015 Bikin Budaya Betawi Terancam Punah, Hal ini Bakal Selamatkan Identitas Jakarta

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Hotel Bintang 4 - 5 di Jakarta Wajib Tonjolkan Budaya Betawi selama 2 Bulan dalam Setahun

Maudy Koesnaedi Melawak Gaya Betawi Hadirkan Sketsa Kesehariaan Warga
Pimpinan DPRD DKI Minta Pemprov tidak Asal dalam Jatuhkan Sanksi kepada Pengamen Ondel-Ondel

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Jadi Kado Ultah, Perda Larangan Ondel-Ondel Ngamen Rampung Sebelum HUT Jakarta

Ketua DPRD DKI Usulkan Kebudayaan Betawi Masuk Kurikulum Pembelajaran di Sekolah

Ketua DPRD DKI Dorong Pendidikan Budaya Betawi di Sekolah untuk Pelestarian Jangka Panjang

Gubernur Pramono Wajibkan 10 Hotel Bintang 5 Hadirkan Unsur Betawi
