Kenaikan Harga Beras, DPR Desak Pemerintah Serap Seluruh Hasil Panen Petani
Beras. (Foto: MP/Dicki Prasetia)
MerahPutih.com - Harga beras premium maupun medium terus mengalami kenaikan sepanjang 2023.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Slamet mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras saat ini dikarenakan masalah pada alur distribusi logistik pangan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai lembaga pemerintah terkait, ia anggap belum berperan secara baik untuk mengendalikan harga pangan, dalam hal ini beras.
Operasi pasar dengan beras impor, Slamet sebut tidak menyelesaikan masalah dasar kenaikan harga beras ini.
Baca Juga:
Mendag Berharap Harga Beras Tidak Naik Lagi
Menurutnya, pemerintah melalui Bapanas dan Bulog seharusnya menyerap seluruh hasil panen petani dengan harga pasar yang bersaing dengan swasta.
"Jadi catatan saya, harusnya untuk urusan pangan itu pemerintah wajib melakukan monopoli. Kalau tidak, yang seperti hari ini terjadi, begitu harga naik, pemerintah hanya bisa mengemis kepada para pengusaha untuk menurunkan harga," ungkap Slamet dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (30/9).
Selain itu, Slamet juga menekankan perlunya kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani agar petani terus bertahan dan minat menjadi petani bisa meningkat.
Menurutnya, pemerintah belum serius menjamin kesejahteraan para petani.
Ia menjabarkan dari kebijakan subsidi pupuk. Dari total Rp 80 triliun yang dibutuhkan untuk subsidi pupuk petani, pemerintah hanya mengeluarkan sepertiga saja.
Bukan karena masalah keterbatasan anggaran, Slamet melihat ini sebagai masalah kemauan pemerintah.
"Rp 80 triliun untuk petani, kita merasa tidak punya uang, tapi untuk memindahkan ibu kota, untuk subsidi kereta api punya uang. Ini kan masalah yang harus kita evaluasi," ujar Slamet.
Baca Juga:
Bulog Masifkan Penyaluran Beras Buat Tekan Harga
Oleh sebab itu, Slamet berharap persoalan ini bisa rampung pasca-transisi pemerintahan tahun 2024 mendatang.
"Ini yang kemudian harus kita beri masukan kepada pemerintahan yang baru," lanjutnya.
Sekadar informasi, berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga beras premium per September mencapai Rp 14.696,41 per kg, sedangkan beras medium mencapai Rp 12.941,87 per kg.
Harga tersebut mengalami kenaikan dari periode Agustus 2023, dimana beras premium naik 4,23 persen dan beras medium melonjak 6,07 persen.
Sementara sepanjang 2023, harga beras premium telah mengalami kenaikan sebesar 13,29 persen dan harga beras medium telah melonjak sebesar 16,79 persen. (Knu)
Baca Juga:
Beras Mahal, Warga Bandung Rela Antre Serbu Operasi Pasar
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prabowo Inginkan ASEAN Plus Tree Tingkatkan Cadangan Beras, Perkuat Respons Darurat Antarnegara
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Bulog Gunakan Kemasan Seragam pada Beras SPHP Sebagai Kunci Utama Memastikan Pasokan Merata dan Terjangkau