Kemenristekdikti Sebut Dosen Tanah Air Kurang Meneliti dan Menulis


Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
MerahPutih.com - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ali Ghufron Mukti mengatakan kebanyakan dosen di tanah air kurang meneliti dan menulis.
"Memang kritik untuk dosen Indonesia yang dari dulu kita undang diaspora itu, apa ya kira-kira kritik Anda yang paling Anda pandang sebagai masalah dibanding negara lain. Hampir semuanya sepakat, yaitu kebanyakan mengajar, kurang meneliti, kurang menulis, dan kurang inovasi," ujar Ghufron di Jakarta, Selasa (31/10), seperti dilansir Antara.
Bahkan kadang dosen tersebut mengajar di banyak tempat. Sehingga tidak sempat untuk melakukan penelitian dan menulis jurnal ilmiah.
"Walaupun dia bagus, tapi dia bukan pemimpin. Pemimpin itu mampu mengajak dosen muda untuk melakukan penelitian, membangun mereka agar menjadi dosen yang bagus ke depan," katanya.
Ghufron menjelaskan idealnya antara mengajar, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat seimbang. Penilaian Kemenristekdikti, menyebutkan untuk lektor kepala kurang lebih 30 persen penelitian. Sementara untuk profesor minimal 45 persen.
"Tapi kadang profesor kita, setelah jadi profesor istirahat dulu."
Kemristekdikti akan melakukan penilaian umum pada kinerja lektor kepala dan profesor di seluruh Indonesia pada Desember 2017. Apakah mereka telah melakukan penelitian sebanyak yang disyaratkan atau lebih banyak mengajar. "Untuk capai jabatan, minimal penelitian dan inovasi itu 45 persen."
Kemristekdikti juga menggelar ajang penghargaan bagi dosen dan tenaga kependidikan berprestasi. Pada ajang itu para pemenang akan mendapatkan sejumlah hadiah, yakni piagam penghargaan, piala, uang tunai, dan satu unit laptop. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN

Kuota Calon Mahasiswa SMMPTN 17.909 Kursi, Ini Materi Yang Diujikan

DPR Desak Program 5.000 Doktor Harus Transparan, Peserta Wajib Diseleksi Ketat

Ayo Segera Siapkan Syaratnya! Ada 300 Beasiswa Perguruan Tinggi Milik BUMN Dibuka Tanggal 16 Juni

UTBK-SNBT 2025, Ketahui Ketentuan dan Jadwal Lengkapnya

Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI

Mahasiswa di Sejumlah Kampus Kini Diincar Masuk Bagian Tim Esports

Tes Kemampuan Akademik Kelas 12 SMA, SMK, dan MA Digelar Bulan November 2025, Ini Mata Pelajaran Yang Diujikan

Muhammadiyah Ucapkan Selamat ke Brian Yuliarto, Minta Perhatikan Perguruan Tinggi Swasta

Prabowo Resmi Lantik Guru Besar ITB jadi Mendiktisaintek
