Kemenlu Imbau Masyarakat Tunda Perjalanan ke Israel


Asap hitam terlihat dari kawasan yang terkena serangan udara Israel di kawasan Kola, Beirut, pada 30 September 2024. (ANTARA/Anadolu/py)
MERAHPUTIH.COM - KEMENLU masih mendapati ada WNI yang melakukan perjalanan ke Israel meski hanya untuk wisata dan ziarah keagamaan. Di lain sisi, Kemenlu telah menetapkan kondisi keamanan di Israel sebagai Siaga 1 yang berarti tingkat keamanan tertinggi.
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/10), mengimbau warga negara Indonesia untuk menunda perjalanan ke wilayah yang tengah berkonflik, seperti Lebanon, maupun ke Suriah, Iran, Palestina, dan Israel. Hal itu mengingat kondisi keamanan yang tidak kondusif.
Selain itu, Judha juga mengimbau WNI untuk mengantisipasi gangguan penerbangan jika melakukan perjalanan yang perlu singgah di bandara-bandara Timur Tengah. Menurutnya, kondisi kawasan yang tidak kondusif dapat menyebabkan penangguhan penerbangan.
“Waspadai disrupsi penerbangan untuk menghindari pelaku perjalanan terdampar di beberapa titik hub penerbangan internasional,” kata dia.
Baca juga:
Sementara itu, Kemenlu mendorong WNI di Lebanon mengikuti arahan Perwakilan RI setempat untuk dievakuasi pulang ke Tanah Air sedini mungkin demi keselamatan pribadi. “Ikuti semua arahan rencana kontingensi yang sudah disampaikan KBRI Beirut, termasuk kalau ada permintaan untuk evakuasi, mohon jangan ditunda-tunda sampai situasi semakin memburuk,” ucap Judha.
Jika situasi memburuk dan perang terbuka pecah, kemampuan Kemenlu RI dan KBRI Beirut untuk mengevakuasi WNI dari Lebanon ke lokasi aman jadi sangat terbatas, terlebih jika terjadi serangan ke titik-titik vital yang dapat melumpuhkan aktivitas perhubungan. Judha mengakui, meski pemerintah RI berkewajiban memastikan keselamatan WNI di mana pun berada, termasuk melalui evakuasi ke tempat aman, keputusan untuk mengikuti evakuasi tetap berada di tangan setiap WNI. “Kami sampaikan apa adanya, kita harus evakuasi sekarang, sebelum situasi semakin memburuk, saat masih ada kesempatan,” ucap dia.
Direktur Kemenlu ini memastikan masih terdapat 116 WNI di Lebanon, yang sebagian besar berada di Beirut dengan jumlah 83 orang. WNI di Lebanon juga didorong untuk proaktif menghubungi dan melakukan lapor diri ke KBRI Beirut untuk mempermudah pemantauan dan komunikasi apabila diperlukan dan jika situasi darurat terjadi.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
