Kemenkes Sebut Pelayanan Mudik 2019 Lebih Baik

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 10 Juni 2019
Kemenkes Sebut Pelayanan Mudik 2019 Lebih Baik

Arus Mudik Lebaran 2019. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo menyebut pelayanan mudik Lebaran 2019 dari berbagai aspek termasuk fasilitas kesehatan lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Kalau dibandingkan dengan tahun yang lalu sangat luar biasa baik perubahannya. Dari sisi fasilitas itu sekarang jauh lebih bagus, seperti fasilitas di jalan tol, juga fasilitas-fasilitas pos kesehatan, dan juga bagaimana melakukan rekayasa lalu lintas untuk memberikan kemudahan dan kelancaran pada masyarakat yang akan melakukan silaturahmi Idul Fitri,” kata Bambang dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/6)

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS

Menurut Bambang, kesadaran masyarakat juga sudah mulai membaik pada saat menggunakan jalan sesuai aturan dan dalam pemanfaatan pos kesehatan guna menurunkan angka kecelakaan.

BACA JUGA: Cara Mudah Tingkatkan Fokus Kerja Usai Libur Panjang Lebaran, Dijamin Ampuh!

“Angka kejadian kecelakaan itu turun drastis lebih dari 50 persen. Juga angka fatalitas kecelakaan baik yang meninggal maupun yang cedera turun drastis,” kata Bambang dilansir Antara.

Di sepanjang jalur mudik, menurut Bambang, tantangan dalam pelayanan di posko kesehatan adalah dalam memberikan layanan konsultasi dan promosi kesehatan untuk menjaga perilaku hidup sehat, bersih, dan juga berkendara yang aman.

Selanjutnya, cepat tanggap yang berbanding lurus kecepatan pelayanannya saat terjadi kecelakaan.

“Bagaimana melakukan pelayanan dengan benar supaya tidak memperparah atau menyebabkan kefatalan lanjut dari korban,” jelas Bambang.

Arus Balik Lebaran. Foto: ANTARA

Penggunaan posko kesehatan saat ini, kata Bambang, lebih banyak dimanfaatkan untuk kegiatan konsultasi, pelayanan promotif preventif, juga layanan kesehatan tradisional seperti akupresur dan massage (pijat) lantaran kejadian kecelakaan menurun.

BACA JUGA: Lancar saat Kencan Pertama, Kenapa Si Gebetan Menolak di Kesempatan Berikutnya?

“Serta kegiatan promosi untuk membangun kesadaran untuk istirahat dan memanfaatkan Pos kesehatan,” pungkasnya. (*)

#Kementerian Kesehatan #Mudik Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Lifestyle
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
ImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Indonesia
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
Indonesia
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Menurutnya, mempertahankan situasi komunikasi yang buruk hanya akan menimbulkan polemik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Indonesia
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan riset menjadi prioritas jika ganja medis ingin diterapkan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Indonesia
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Saat lebaran 2024 lalu, Basarnas mencatatkan rata-rata waktu respons untuk kondisi darurat, baik di darat maupun perairan mencapai 30 menit atau setengah jam.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Bagikan