Kemenkes Gandeng BIN untuk Lacak dan Identifikasi Para Suspect Corona


Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes yang juga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (ANT/Indra Arief/
MerahPutih.Com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, dua pasien positif Covid-19 memiliki kontak jarak dekat (close contact) dengan Kasus 1.
Hal itu berdasarkan penelusuran (tracing) yang melibatkan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca Juga:
Pemerintah Akui Banyak Masyarakat yang Irasional Sikapi Kasus Corona
Setelah temuan kasus positif Covid-19, pemerintah melakukan penelusuran di titik tempat kegiatan Pasien Kasus 1 dan Pasien Kasus 2.
"Kita melakukan penelusuran mencari, mengidentifikasi orang-orang yang kontak dekat dengan dua kasus yang pertama, kasus 1 dan 2," ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3).

Kasus 1 memiliki riwayat kontak dengan warga negara Jepang yang diketahui positif mengidap Covid-19 setibanya di Malaysia, di sebuah restoran di Jakarta.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta dibantu Polri dan BIN kemudian mengidentifikasi 80 orang yang berada di restoran tersebut di hari keberadaan WN Jepang dan Pasien Kasus 1.
"Dari 80 orang ini dikecilkan, karena enggak berada di ruangan, akhirnya mengerucut menjadi 20 orang. Dari 20 didalami lagi sedekat apa kontaknya. Ternyata dari 20 ini oleh Dinkes DKI dikerucutkan jadi tujuh orang," terang Yurianto.
Ke-tujuh orang ini kemudian dibawa ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, untuk diobservasi.
Mereka, kata Yuri, memiliki gejala hampir serupa, yakni influenza ringan.
Setelah observasi, dua dari tujuh pasien ini dinyatakan positif.
"Suhu badannya masih sekitar 37,6 (derajat celcius), satunya lagi 37,7. Masih ada keluhan batuk pilek, tetapi tak ada keluhan sesak napas. Kita berharap kondisi ini bisa kita intervensi, sehingga dalam waktu dekat bisa lebih baik," tutur dia.
Achmad Yurianto mengatakan dua kasus baru positif corona didapat dari hasil penelusuran kontak tracing dengan pasien kasus 1 dan kasus 2.
Sehingga total kasus Corona menjadi empat orang. Kedua WNI yang telah dinyatakan terjangkit Corona, disebut pasien kasus 3 dan kasus 4.
“Jadi, jumlah WNI yang teridentifikasi positif Corona bertambah menjadi dua orang. Sehingga menjadi empat orang. Ini merupakan hasil dari rangkaian tracing kontak dari kasus nomor 1 dan nomor 2,” kata Achmad Yurianto.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan tracing kontak dari pasien kasus nomor 1 dan 2 di sebuah klub dansa. Hasilnya ada 80 orang merupakan gabungan dari tamu dan pegawai di tempat tersebut yang dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga:
Pasien Suspect Corona Yang Meninggal di RSPI Idap Komplikasi
“Termasuk orang-orang yang berada di sekitar tempat itu yang memungkinkan terjadinya kontak dengan pasien kasus 1 dan 2, seperti tukang parkir, juru masak dan sebagainya,” ujar Achmad Yurianto.
Ternyata dari 20 orang tersebut, sebanyak tujuh orang dinyatakan suspect Corona. Sehingga mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Suroso untuk diobservasi dan diisolasi di ruang yang berbeda satu sama lain.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo](https://img.merahputih.com/media/a6/e7/fa/a6e7fac4f077240da7246c24344ddaad_182x135.png)
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025

Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia

Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin

Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik

Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi

Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
