Kemenag Sebut Garuda Indonesia dan Saudia Airlines Masih Sering ‘Delay’ Berangkatkan Jemaah Calon Haji
Jubir Kemenag Anna Hasbie. (Dok. Kemenag)
MerahPutih.com - Kementerian Agama (Kemenag) menemukan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines masih terlambat dalam menerbangkan calon Jemaah Calon Haji ke Arab Saudi. Padahal, kedua maskapai itu sudah mendapat teguran dari Kementerian Agama.
Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie mengatakan, untuk maskapai Garuda Indonesia, dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau 39,47 persen.
“Sementara Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85 persen,” kata Anna di Jakarta, Selasa (28/5).
Keterlambatan paling parah, lanjut Anna, dialami oleh jemaah haji kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) akibat adanya kerusakan mesin pesawat. Akibat mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 terlambat hingga 7 jam 10 menit.
Baca juga:
Kemenag Ingatkan Jemaah Calon Haji Tidak Bersendawa di Sembarang Tempat
“Ini jelas sangat lama dan menjadikan jemaah makin kelelahan,” jelas Anna.
Selain itu, ada 13 kloter yang mengalami keterlambatan dengan maskapai Garuda Indonesia mencapai satu sampai dua jam. Sementara yang terlambat di atas dua jam, ada tujuh kloter.
“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,” lanjutnya.
Proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan. Saat ini, tahap pemberangkatan jemaah memasuki musim puncak atau peak season.
Kemenag meminta Garuda Indonesia dan Saudia Airlanes menyiapkan mitigasi menyeluruh.
“Tujuannya agar problem keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diselesaikan dan tidak berkelanjutan,” harap Anna.
Baca juga:
Sekadar informasi, pemberangkatan jemaah haji sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Sampai 26 Mei 2024, tercatat 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci.
Garuda Indonesia memberangkatkan 152 kloter, sementara Saudia Airlines sebanyak 132 kloter. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Biaya Haji 2026 Harusnya Naik Rp 2,7 Juta, Dahnil Anzar: Turun Berkat Instruksi Prabowo
Kuota Haji 2026 Akhirnya Ditetapkan 221.000 Jemaah, Negara Wajib Beri Pelayanan Terbaik Bukan Cuma Janji Manis
Legalisasi Perjalanan Umrah Mandiri Jangan Timbulkan Korban di Lapangan
DPR Harap Kementerian Haji Tak Tutupi Penetapan BPIH, Bongkar Semua Agar Jemaah Tak Rugi
Jemaah Haji Indonesia Membanjir Namun Turis Arab yang Mampir Secuil, Kemenhaj Paksa Kemenpar Gerak Cepat Promosi di Saudi
Protes Amphuri Munculnya Legalisasi Umrah Mandiri di Indonesia
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani