Kemajuan Teknik Memasang Suntiang dan Sanggul Buat Generasi Muda Tertarik Pada Pernikahan Adat


Generasi milenial cenderung menyukai penampilan pernikahan tradisional.
JAKARTA Wedding Festival yang diselenggarakan oleh Weddingku mulai Jumat (26/7) hingga Minggu (28/7) menjadi magnet bagi para calon pengantin. Ratusan booth tersebar di setiap sudut Jakarta Convention Center. Booth-booth tersebut terdiri dari berbagai vendor yang siap memenuhi kebutuhan calon pengantin akan pernikahannya. Mulai dari venue pernikahan, katering, fotografer pre wedding, dekorasi, undangan pernikahan, hingga paket bulan madu tersedia di sana.
Beberapa booth tampak dipenuhi oleh para calon pengantin. Booth tersebut rupanya adalah vendor untuk baju pernikahan. Salah satu pakar pernikahan tradisional, Zainal Songket mengungkapkan bahwa dua tahun belakangan generasi muda begitu antusias dengan pakaian tradisional.
Baca Juga: Lekat dengan Hari Kartini, ini Makna Mendalam pada Kebaya

"Dulu kurang diminati karena dianggap terlalu sakral dan ribet. Mereka juga sering ditakut-takuti teman yang menikah dengan baju adat seperti suntiang yang berat dan membuat pusing atau tusuk konde yang membuat kepala sakit," ujar Zainal ditemui di Jakarta Convention Center, Jumat (26/7).
Kini, keingintahuan generasi muda akan asal suku membuat mereka mulai meminati pakaian tradisional. "Setiap suku memiliki ciri khas yang nampak di pakaiannya. Tiap busana tradisional itu beranekaragam. Macam-macam busana itu terlihat indah," tuturnya.

Minat generasi milenial akan busana tradisional semakin diperkuat oleh teknik pengaplikasian aksesori seperti suntiang atau konde yang semakin baik. Menurut Zainal sakit atau tidaknya proses memasang suntiang dipengaruhi oleh kemampuan sang hair-do. "Kemampuan dari hair-do mempengaruhi sakit atau tidaknya suntiang yang digunakan. Ada trik khusus jangan asal main tusuk-tusuk saja,"
jelasnya.
Bagi calon pengantin yang menggunakan hijab tak perlu khawatir! Kamu tetap bisa tampil anggun dengan busana tradisional, terutama pakaian adat Jawa loh. Zainal mengatakan, bukan hanya teknik pemasangan aksesori kepala yang semakin maju tetapi juga pemasangan paes pada perempuan Jawa. "Untuk yang pakai kerudung tetap bisa pakai paes dan konde. Kita tidak memakai rambut mereka tetapi daun pandan. Walau begitu terlihat nyata sekali saya saja sampai terkejut," tukas Zainal. (avia)
Baca Juga: Bukan Mega Mendung, Ternyata ini Motif Batik Asli Cirebon
Bagikan
Berita Terkait
Istana Bantah Rencana Pajak Amplop Hajatan Pernikahan

DPRD Garut Siapkan Rapat Khusus Bahas Insiden Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah

Tren Pernikahan 2025: Saat Momen Sakral Menjadi Cerminan Gaya Hidup

Ingat! KUA Sekarang Bukan Hanya Urus Pernikahan Ada Konsultasi Keluarga Sampai Bimbingan Ibadah

Ketakutan Pasangan Kelas Menengah Saat Harus Memiliki Anak

Kuota Terbatas! Berikut Cara dan Syarat Ikut Nikah Massal Gratis Akhir Bulan Ini di Kantor Kementerian Agama

Luna Maya dan Maxime Bakal Gelar Pesta Pernikahan di Jakarta, Janji Banyak Teman Yang Diundang

Ratusan Ribu Insiden Perceraian Setiap Tahun, Pasangan Pranikah kini Dibekali Pengetahuan Membangun Rumah Tangga

Survei Sebut Tren Pernikahan di Kuartal Kedua 2025 Lebih Tinggi
