Keluh Kesah Petugas Kebersihan Air Ibu Kota


Petugas kebersihan air DKI Jakarta sedang menguras sampah di Kali Jagakarsa (Foto: MP/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Megapolitan - Bekerja dengan mengambil sampah di dalam sungai memang sangat berat. Ditambah dengan sikap masyarakat yang saat ditegur justru menjadi lebih galak.
Pengalaman itu yang dirasakan oleh para petugas kebersihan air DKI Jakarta saat merahputih.com temui di Kali Jagakarsa siang tadi.
"Banyak yang ditegur secara halus malah jadi lebih galak. Ya akhirnya kami lebih milih mengalah saja," kata Pengawas Dinas Kebersihan Badan Air DKI Jakarta Muhammad Irvan Arifiandi di Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta, Kamis (30/6).
Di tengah bising suara kendaraan yang meraung keras, beberapa petugas kebersihan air tetap menikmati pekerjaannya di dalam sungai.
Sambil sesekali diiringi canda, antara satu dengan lainnya terlihat jalinan persahabatan yang begitu erat. Tidak hanya itu, gotong royong yang dilakukan para petugas kebersihan juga merupakan pemandangan indah lainnya.
"Ya beginilah keakraban sesama pekerja. Karena itu, merupakan penawar dari lelah dan juga jenuh," pungkasnya.
Adapun kegiatan bersih sungai, Irvan menuturkan dimulai dari pagi hingga menjelang sore tanpa ada shift atau tim pengganti. "Kegiatan bersih sungai dari jam setengah delapan hingga jam tiga sore. Orang-orang hanya mereka saja, tidak ada ganti-gantian," tuturnya.
Selain itu, tambah Irvan, minimnya fasilitas dan lahan parkir di sepanjang Jalan Jagakarsa membuat tim ekstra hati-hati dalam memungut sampah ke tepi jalan. "Harus hati-hati. Kalau sembarangan, sampah bisa berantakan ke badan jalan. Dan itu sangat mengganggu masyarakat," tambahnya.
Meski demikian, Irvan dan petugas lainnya pun mengaku sangat menikmati pekerjaan sebagai petugas kebersihan. Dan di balik kepasrahan itu, ia pun berharap agar pemerintah mau lebih memerhatikan pekerja kelas bawah seperti dirinya.
"Agar lebih diperhatikan lagi untuk masalah kesejahteraan. Hi hi hi," harapnya. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
MRT Minta Maaf Gangguan Layanan dari Stasiun ASEAN ke Senayan, Perbaikan Masih Berlangsung

Dana Bagi Hasil Jakarta Dipotong Pusat Rp 15 T, Pramono Terpaksa Utak-atik Biaya Prioritas

Penegakan Hukum Kawasan Tanpa Rokok Jakarta Dipegang Satpol PP

Transfer Pusat Dipotong Rp 11 Triliun Bikin APBD Jakarta Turun, DPRD Pusing

Gubernur Pramono Sahkan Pemekaran Kelurahan Kapuk Jakbar, Dipecah Jadi 3

Peringatan Dini Waspada Hujan Sangat Lebat di Jabodetabek pada 1-2 Oktober 2025

Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen

Audiensi Pimpinan DPR dengan Serikat Pekerja Buruh Bahas Undang-Undang Tentang Ketenagakerjaan

Gubernur Pramono Jamin Raperda Kawasan Tanpa Rokok Tak Akan Matikan Bisnis UMKM

Jelang Ajang Kompetisi Indonesia Menari 2025 Hadir Serentak di 11 Kota
