Keliru, Minum Alkohol Justru Membuat Orang Sulit Tertidur


Hindari Konsumsi Alkohol Malam Hari (Foto: Pixabay/Kaicho20)
BANYAK orang beranggapan bahwa meminum satu sampai dua gelas alkohol bisa membantumu untuk tidur lebih cepat dan nyenyak. Memang tidak salah, karena alkohol dipercaya sebagai 'alat bantu tidur' yang paling umum dan mudah didapatkan.
Melansir laman EverydayHealth, Charlene Gamaldo, MD, associate professor of neurology, pulmonary, and critical medician and director of the neuro sleep division di Rumah Sakit John Hopkins, mengatakan bahwa alkohol adalah depresan, yang dapat membantu seseorang merasa rileks dan membantu tidur.
Baca juga:
Makanan dan Minuman yang Perlu Kamu Hindari Setelah Mabuk Alkohol

Tetapi alkohol juga bergerak dengan cepat dalam sistem tubuh. Ketika tubuh kamu membersihkan alkohol, itu cenderung menyebabkan apa yang disebut dengan kewaspadaan rebound.
Efek alkohol dalam tubuh dikenal sebagai biphasic, yang berarti dalam dua fase. Saat pertama kali dikonsumsi, alkohol memiliki efek merangsang. Kemudian, setelah alkohol berada dalam sistem tubuh dalam jangka waktu tertentu, efeknya menjadi tenang. Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh penelitian baru ini, efek stimulasi pada alkohol, diperbesar selama periode tertentu dari siklus sirkadian 24 jam tubuh.
Banyak orang tertarik pada alkohol karena efek perangsang dan penenangnya. Itulah alasan mengapa orang minum alkohol di malam hari. Namun, konsumsi alkohol berlebihan atau terlalu dekat dengan waktu tidur, mengurangi kualitas tidur, sering menyebabkan lebih banyak terbangun sepanjang malam.
Studi terbaru ini memberikan beberapa informasi menarik dan penting tentang bagaimana waktu konsumsi alkohol dapat memengaruhi seberapa kuat efek biphasic yang dialami.
Baca juga:
Konsumsi Minuman Beralkohol Ternyata Bisa Memengaruhi Hubungan Percintaan

Melansir laman Pyshocologytoday, para peneliti di Brown University menyelidiki bagaimana efek dari konsumsi alkohol moderat dapat bervariasi tergantung pada fase jam sirkadian tubuh, dan waktu minum. Mereka menemukan bahwa waktu minum tampaknya membuat perbedaan dalam efek alkohol. Dari penelitian yang dilakukan, minum di malam hari atau sebelum tidur dikaitkan dengan efek stimulasi yang signifikan, dibandingkan dengan waktu lain dalam sehari.
Tim ilmuwan melakukan penelitian pada 27 pria dan wanita berusia antara 21-26. Saat berada di laboratorium, peneliti mengisolasi dan menganalisis efek alkohol selama beberapa periode berbeda dalam siklus sirkadian masing-masing peserta. Empat kali sepanjang siang dan malam, peserta diberikan minuman beralkohol campuran atau minuman plasebo yang meniru rasa minuman beralkohol.
Mereka yang minum alkohol membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur ketika kadar alkohol dalam darah mereka meningkat. Mereka juga merasa lebih terstimulasi, dibandingkan dengan orang yang minum plasebo. Ketika kadar alkohol dalam darah turun, mereka mulai merasa mengantuk dan tertidur lebih cepat daripada mereka yang meminum plasebo non-alkohol. (Nic)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Hennessy Buka Butik di Indonesia, Jadi yang Pertama di Asia Tenggara

Rutinitas Sebelum Tidur untuk Anak, Kunci Tidur Nyenyak dan Perkembangan Optimal

Perang Lawan Insomnia Pasca Libur: Tips Ampuh Kembalikan Jam Biologis Tubuh!

Apakah Benar Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah?

Mencicipi Resep Gin Segar untuk Rayakan Momen Tahun Baru

Pemerintah Buka Keran Ekspor Minuman Beralkohol ke Malaysia Hingga Jepang

Perhatikan Kualitas Tidur untuk Cegah Kondisi Neuropati Periferal Diabetik

Lucid Dream, Ini Penjelasannya Bagaimana Bisa Terjadi

Cara Cepat Tidur Ala Disiplin Tentara, Langsung Terlelap dalam Hitungan Detik

'Sleep Coach' Bagikan Tips Memilih Bantal yang Nyaman Buat Tidur
