Kelamaan Mager Bikin Sakit Jantung


Duduk terlalu lama membuat risiko penyakit jantung meningkat. (foto: unsplash/Mary Eineman)
SERANGAN virus corona membuat semua prang terpaksa diam di rumah. Bekerja dari rumah dan sekolah juga dari rumah. Secara sekilas, bekerja dari rumah memang terdengar menyenangkan. Tanpa susah payah pergi jauh atau berjuang di angkutan umum, kamu bisa bekerja bahkan dari atas tempat tidur.
Terdengar menyenangkan memang. Namun, bekerja dari rumah rentan bikin kamu kurang gerak. Kamu cenderung menghasbikan sebagian besar hari dengan duduk bekerja. Hal itu bisa memberi dampak buruk buat kesehatan kamu loh.
BACA JUGA:
Ini Waktu Paling Tepat Makan Malam Biar Berat Badan Cepat Turun
Sebuah tulisan yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association memaparkan bagaimana gaya hidup mager dan banyak duduk membuat kamu berisiko terkena penyakit jantung. Seperti dilansir Hellosehat, penelitian itu mengamati kebiasaan duduk pada perempuan pascamenopause yanng berusia sekitar 55 tahun atau lebih tua yang memiliki berat badan berlebih. Para perempuan yang menjadi peserta penelitian itu dibagi menjadi dua kelompok etnis, yaitu kelompok Hispanik dan kelompok non-Hispanik.
Peserta dipasangi alat yang akan melacak aktivitas mereka selama 14 hari. Selain itu, mereka juga menjalani tes gula darah sebelum dan sesudah penelitian untuk melihat adanya perbedaan hasil yang akan dihubungkan dengan seberapa lama mereka berada dalam posisi duduk. Kedua kelompok itu menghabiskan rata-rata lebih dari 8,5-9 jam per hari dalam posisi duduk.
Hasilnya, para perempuan yang menghabiskan waktu lebih lama berada dalam posisi duduk menunjukkan hasil tes kesehatan yang lebih buruk jika dibandingkan dengan perempuan yang lebih aktif bergerak.
Para perempuan tersebut menunjukkan adanya faktor-faktor yang akan berpengaruh pada meningkatnya risiko penyakit jantung, seperti angka BMI dan lingkar pinggang yang lebih besar serta kadar gula darah, insulin, dan trigliserida yang lebih tinggi.
Gaya Hidup Mager dan Penyakit Jantung

Data Riset Kesehatan Dasar pada 2018 menyebut kasus penyakit jantung di Indonesia memang lebih banyak ditemukan pada perempuan. Perempuan yang memiliki penyakit jantung mencapai 1,6% dari populasi, sedangkan pada pria berjumlah 1,3%.
Ada dugaan kuat bahwa gaya hidup mager terkait dengan sedikit atau tidak adanya aktivitas otot yang terjadi saat seseorang sedang dalam posisi duduk. Ketika kamu duduk terlalu lama, metabolisme tubuh pun akan melambat. Tubuh membakar sekitar 50 kalori lebih sedikit dalam satu jam ketimbang jika kamu berdiri. Selain itu, kemampuan tubuh dalam mengatur gula dan tekanan darah serta membakar lemak saat duduk jadi berkurang.
Saat membakar lemak, tubuh mengeluarkan lipoprotein lipase, yaitu enzim yang berfungsi memecah lemak di dalam darah. Duduk terlalu lama mengakibatkan penurunan produksi enzim itu sampai sekitar 90%. Akibatnya, tubuhmu lebih sulit untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Jika hal itu terjadi, asam lemak yang menumpuk dalam darah dapat mengalir dan menyumbat jantung. Penumpukan lemak juga bisa saja memutus aliran darah ke jantung. Itulah yang membuat kamu yang lebih banyak mager dan duduk amat rentan terkena penyakit jantung.
Untuk menghindari risiko penyakit jantung, kamu harus aktif bergerak. Beberapa studi menyarankan untuk bangun dari duduk setiap 30 menit sekali. Rekomendasi lainnya, kamu bisa memberi jeda selama 1-2 menit untuk berdiri dan melakukan hal-hal lainnya.
Selain itu, amat disarankan untuk berolahraga selama sedikitnya 150 menit per minggu. Namun, meski kamu rutin melakukannya, olahraga tidak akan memberikan hasil yang maksimal jika kebiasaan duduk terlalu lama tetap kamu pertahankan.(*)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
