Kejagung Kembali Sita Aset Tersangka Asabri Teddy Tjokrosaputro

Ilustrasi Sidang kasus Asabri (MP/Ponco)
Merahputih.com - Penyitaan terhadap sejumlah aset milik tersangka kasus dugaan korupsi Asabri terus dilakukan Kejaksaan Agung. Teranyar, Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung menyita tiga bidang tanah seluas 821 meter persegi beserta bangunan hotel LB di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
Aset tersebut merupakan milik tersangka kasus dugaan korupsi PT Asabri, Teddy Tjokrosaputro. Aset disita sebagai barang bukti untuk perkara tersebut. Penyitaan tiga bidang tanah dan/atau bangunan tersebut juga telah mendapatkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sleman.
"Yang pada pokoknya memberikan izin kepada penyidik dari Kejaksaan Agung untuk melakukan penyitaan terhadap tanah dan/atau bangunan di Provinsi DIY," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan pers, Jumat (19/11).
Baca Juga
Pakar Nilai Penerima Dana Korupsi Asabri Juga Harus Diproses Hukum
Ketiga bidang tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) itu atas nama PT SMI. Kantor Jaksa Penilai Publik (KJPP) akan melakukan penaksiran atau taksasi terhadap aset yang disita untuk diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara dalam proses selanjutnya.
Teddy Tjokrosaputro ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi di PT Asabri pada 26 Agustus 2021. Ia menjadi tersangka selaku Presiden Direktur PT Rimo International Lestari.
Ia merupakan adik kandung Benny Tjokro. Dalam pemeriksaan keduanya, tim penyidik mendalami mengenai pengelolaan dana investasi di PT Asabri.
Teranyar, Tim penyidik Jampidsus Kejagung juga memeriksa direktur utama PT First Asia Capital berinisial AT. Dalam pemeriksaan terhadap AT, tim penyidik mendalami transaksi saham SUGI, BCIP, dan SIAP.
Baca Juga
Mega Korupsi Asabri, Kejagung Tahan Saudara Kandung Benny Tjokro
Diketahui, penyidik Jampdisus Kejagung telah menetapkan sepuluh orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dan pencucian uang di PT Asabri.
Kesepuluh orang itu yakni, Dirut PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro alias BTS; Dirut PT Asabri periode 2011 sampai Maret 2016, Adam Rachmat Damiri; Dirut PT Asabri periode Maret 2016-Juli 2020, Sonny Widjaja; Direktur Keuangan PT Asabri periode Oktober 2008-Juni 2014, Bachtiar Effendi; serta Direktur PT Asabri periode 2013-2014 dan 2015-2019, Hari Setiono.
Baca Juga
Pakar Nilai Penerima Dana Korupsi Asabri Juga Harus Diproses Hukum
Berikutnya, Kepala Divisi Investasi PT Asabri periode Juli 2012-Januari 2017, Ilham W. Siregar; Dirut PT Prima Jaringan Lukman Purnomosidi, Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relation Jimmy Sutopo, dan Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat. Terakhir, Teddy Tjokrosaputro (TT), selaku presiden direktur PT Rimo International Lestari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengumumkan kerugian negara dalam tindak pidana korupsi di PT Asabri, yaitu mencapai 22,78 triliun.
Kerugian negara itu timbul akibat adanya kecurangan dalam pengelolaan keuangan dana investasi PT Asabri selama periode 2012-2019. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Hotman Klaim Kasus Nadiem Mirip Tom Lembong, Kejagung: Itu Kan Pendapat Pengacara

Apartemen Nadiem Makarim Digeledah, Kejagung Temukan Barang Bukti Penting

Kakak-Adik Bos Sritex Jadi Tersangka Kasus Pencucian Uang, Negara Rugi Rp 1 Triliun!

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

KPK Menggali Keterangan Khalid Basalamah Terkait Perolehan Kuota Haji Khusus

Kejagung Akui Kepala Desa yang Terlibat Kasus Korupsi Meroket Hingga 100 Persen

Eks Wamenaker Noel Tampil Berpeci Setelah 20 Hari Ditahan KPK, Alasannya Biar Keren

Tersangka Anggota DPR Satori Tidak Ditahan Setelah Diperiksa KPK 7 Jam Lebih

Skandal Kasus Korupsi Chromebook, Kejari Periksa 8 Sekolah dan 10 Pejabat

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK
