Kecerdasan Buatan Bisa Tawarkan Cara Pandang Agama Secara Inklusif Untuk Solidaritas Sosial


Masjid Istiqlal (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Pendekatan ajaran agama bisa dilakukan dengan berbagai hal. Salah satunya dengan pendekatan kecerdasan buatan atau AI yang tengah menjadi tren baru.
Direktur Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP), Universitas Paramadina Budhy Munawar Rachman menilai, pendekatan agama berbasis teknologi tidak hanya menawarkan cara pandang baru dalam memahami agama, tetapi juga memiliki relevansi strategis bagi pembangunan berkelanjutan di era modern.
Dalam refleksinya, Budhy juga menyoroti bagaimana teori agama yang pernah dilontarkan pengamat politik Denny JA ini mampu mengakomodasi perubahan sosial yang dipicu oleh globalisasi dan revolusi digital.
"Internet dan media sosial kini telah mengubah cara masyarakat mengakses dan mendiskusikan nilai-nilai keagamaan," jelas Budhy.
Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan inklusif, agama tidak lagi menjadi sumber eksklusivitas yang membatasi, tetapi justru dapat menjadi jembatan bagi solidaritas sosial yang lebih kuat.
"Bahwa teori ini dapat berkontribusi dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi berbasis nilai-nilai keagamaan,” jelas Budhy.
Dengan memahami agama sebagai bagian dari dinamika budaya, maka ajaran-ajaran moralnya dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat luas.
"Ini pendekatan yang inovatif dan sangat relevan bagi tantangan zaman," tambahnya.
Budhy menekankan, pemahaman agama yang lebih inklusif dan dinamis, dapat menjadi pilar dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
"Jika kita mampu melihat agama sebagai warisan kultural milik bersama, maka kita dapat membangun masa depan yang lebih adil, damai, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama," tutur Budhy.
Budhy menegaskan, dengan memahami agama sebagai bagian dari budaya yang hidup dan berkembang, dapat lebih efektif menggerakkan komunitas keagamaan dalam mendukung program-program pembangunan berkelanjutan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Tak Pandang Bulu, Pramono Tegaskan Monas Terbuka untuk Semua Acara Keagamaan

Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan

Cara Pakai Gemini CLI: Tool AI Gratis Google untuk Developer

Belajar AI Mulai Akan Diterapkan Pada Anak Kelas 5 SD, Sekolah Tidak Ada Internet dan Listrik Pakai Unplug

Karya Kolaborasi Manusia-AI Berpeluang dapat Hak Cipta dalam Revisi UU Baru

Catatan Sejarah 11 Mei: Dari Lahirnya Ismail Marzuki hingga Duel Catur Manusia vs Komputer

Bill Gates Ingatkan AI Bisa Gantikan Sejumlah Profesi di Dunia dalam Waktu Dekat

Psikolog UI Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis di Era Kecerdasan Buatan, Jangan Biarkan Anak Terjebak Sesuatu yang Instan

Artificial Intelligence Diintegrasikan ke Kurikulum SD, SMP, SMA, dan SMK, Gibran: Manusia yang Tak Pakai AI akan Kalah

OPPO Find N5 Resmi Dipasarkan, Begini Spesifikasi, Kecanggihan AI dan Harganya
