Kecelakaan American Airlines, Donald Trump Salahkan Pemerintahan Biden dan Obama
Presiden AS, Donald Trump. (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Dalam suasana duka, Donald Trump berdiri di depan kamera di Gedung Putih pada Kamis, menjalankan tugas seorang presiden: menghibur bangsa di saat tragedi.
Ia menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarganya, menyebut momen itu sebagai "jam-jam yang penuh kesedihan", serta memberikan penghormatan kepada petugas tanggap darurat.
Namun, tak lama kemudian, Trump langsung mencari pihak yang bisa disalahkan.
"Kita belum tahu apa penyebab kecelakaan ini, tapi kami punya opini dan dugaan yang sangat kuat," katanya, dikutip dari BBC, Jumat (31/1).
Baca juga:
Ancaman Trump ke Kanada dan Meksiko Diprediksi Bikin Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS
Tanpa bukti, Trump menghubungkan kecelakaan itu dengan kebijakan rekrutmen pengawas lalu lintas udara di era Joe Biden dan Barack Obama.
Menurutnya, standar perekrutan yang lebih longgar di Federal Aviation Administration (FAA) akibat kebijakan keberagaman bisa jadi berkontribusi pada insiden tersebut.
Pernyataan ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Trump dan Partai Republik memang gencar mengkritik program Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) dalam pemerintahan federal.
Sejak awal masa jabatannya, tim Trump telah berjanji untuk membongkar kebijakan ini, yang mereka klaim justru memecah belah dan melemahkan negara.
Baca juga:
Meta Sepakati Bayar Uang Damai dengan Presiden Trump Rp 387,5 Miliar
Kini, kurang dari 24 jam setelah kecelakaan udara besar pertama di AS dalam lebih dari satu dekade, Trump bersama Menteri Perhubungan, Menteri Pertahanan, dan Wakil Presiden-nya kompak menyerang kebijakan keberagaman. Namun, tak ada satu pun bukti yang mereka tunjukkan bahwa praktik perekrutan di FAA memang berperan dalam tragedi ini.
Ketika seorang wartawan menanyakan bagaimana ia bisa langsung menyalahkan kebijakan keberagaman sebelum investigasi selesai, Trump dengan enteng menjawab, "Karena saya punya akal sehat."
Di kesempatan lain, ia mengakui bahwa penyebab kecelakaan masih belum jelas.
"Semuanya masih dalam penyelidikan," ujarnya saat itu. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap
Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza
Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global
Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa
Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza