Kecanggihan ScanEagle UAS, Drone yang Dihibahkan AS untuk Indonesia


Drone ScanEagle terbaru dengan menghadirkan avionik yang ditingkatkan (Foto boeing.com)
HIBAH alutsista dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia bukanlah hal yang baru. Sudah beberapa kali AS menghibahkan peralatan militernya ke Indonesia. Kali AS memberikan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau kendaraan udara tak berawak berupa drone ScanEagle.
Drone ini memiliki harga sekitar USD3,5 juta - USD 5 juta atau sekitar Rp48,7 miliar - Rp69,7 miliar per unitnya. Kabarnya AS menghibahkan sekitar 14 unit beserta perlengkapannya.
Baca Juga:
Pesona Empat Pesawat Militer Legendaris di Museum Pusat Dirgantara TNI AU

Dilansir dari laman boeing.com, ScanEagle adalah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang dirancang dan diproduksi oleh Insitu Inc., anak perusahaan Boeing. ScanEagle memiliki jam operasional lebih dari 965 ribu jam penerbangan di darat dan di laut.
ScanEagle dapat beroperasi siang dan malam hari untuk kebutuhan intelijen. Bahkan dapat beroperasi di lingkungan yang paling ekstrim di dunia. Dengan tingkat kesiapan misi 99%, drone itu beroperasi sejak 2004 dengan lingkungan operasional maritim sejak 2005. Drone ini membuktikan dirinya sebagai solusi yang baik untuk kebutuhan sipil dan militer.
Selain itu, drone ini juga dapat digunakan oleh organisasi sipil dan komersial untuk memadamkan api, memantau kereta api, membantu untuk kebutuhan lingkungan dan pertanian, serta mendukung operasi minyak, gas, dan pertambangan.
Baca Juga:
Dimiliki Orang-Orang Luar Biasa, Ini Dia Pesawat Pribadi Termahal di Dunia

Dilansir dari insitu.com, berikut spesifik dari drone ScanEagle:
Ukuran, Berat, dan Tenaga
Panjang: 1,6 m
Lebar sayap: 3,1 m
Berat Kosong: 16 kg
Daya Muatan: Hingga 150 W
Performa
Daya tahan: dapat terbang selama lebih dari 24 jam, tergantung kofigurasi sistem.
Batas ketinggian: 19.500 kaki.
Maksimal kecepatan horizontal: 41,2 m/detik.
Kecepatan terbang jelajah: 25-30 m/detik.
Mesin: Bahan bakar berat (JP-5 atau JP 8) atau mesin bensin C-10.
Opsi Sensor dan Data
Turet: EO, EO900 (kamera EO dan teleskop EO), MWIR, Dual Imager (EO dan MWIR)
Video Datalink: Analog, digital dienkripsi
C2 Datalink: Dienkripsi, tidak dienkripsi. (arb)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Kekuatan Pesawat Nirawak Indonesia: Kesiapan Prajurit di Balik Keterbatasan Teknologi

Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan

Indonesia Tandatangani Kontrak Beli 48 Pesawat Tempur Turkiye

Bye-Bye Macet! Lihat Penampakan Taksi Terbang Tanpa Pilot yang Bakal Mengudara di IKN, Tarifnya Bikin Kaget!

Aksi Drone Kamikaze dan Jet TNI AU Porak-porandakan Markas Musuh

Sukhoi Su-27/30 Hingga F-16 TNI-AU Hujani Langit Kalsel dengan Bom Berdaya Ledak Besar, Ada Apa?

Perbandingan Kekuatan Rudal-Rudal Canggih Iran VS ‘Benteng’ Pertahanan Israel

Hariff Defense dan PT Dahana Resmikan Sinergi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan

DPR Dukung Kontrak Industri Pertahanan Senilai Rp 33 Triliun di Indo Defence 2025
