Kecam Dewan HAM PBB Munafik, AS Pilih Cabut

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 20 Juni 2018
Kecam Dewan HAM PBB Munafik, AS Pilih Cabut

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Foto: ANTARA FOTO/REUTERS

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com – Amerika Serikat (AS) keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB. Negara Paman Sam itu keluar setelah Presiden Donald Trump mengecam kemunafikan anggota Dewan HAM PBB dengan dugaan 'prasangka tiada akhir' terhadap Israel.

Duta besar AS untuk PBB Nikki Haley datang ke Washington untuk mengumumkan keputusan itu bersama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Keduanya menegaskan AS akan tetap menjadi pembela utama HAM.

Pengumuman disampaikan setelah Badan HAM PBB mengkritik Washington karena memisahkan imigran anak dari orangtua mereka yang mencari suaka setelah menyeberang ke AS dari Meksiko.

Duta besar AS PBB
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley (ANTARA News/Reuters)

Namun, Haley dan Pompeo menekankan keputusan itu dibuat setelah upaya selama satu tahun untuk mempermalukan dewan agar melakukan reformasi dan mengeluarkan negara anggota yang mereka sendiri melakukan pelanggaran. “Reformasi ini diperlukan untuk membuat dewan ini menjadi pendukung serius HAM,” ungkap Haley.

“Sudah terlalu lama Dewan HAM menjadi pelindung bagi pelanggar HAM, dan pelimbahan biar politik. Sayangnya, sekarang sudah jelas bahwa seruan kami untuk melakukan perubahan tidak diindahkan," tambahnya.

Badan yang bermarkas di Jenewa ini didirikan pada 2006 untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia, tetapi pernyataan dan laporannya sering bentrok dengan prioritas AS.

Secara khusus, dilaprokan Antara, fokus dewan pada perilaku Israel terhadap warga Palestina di wilayah yang didudukinya di Tepi Barat dan di Gaza telah membuat marah Washington.

Namun, Haley menekankan Washington juga percaya tidak bisa mengkritik pelanggaran yang bahkan mencolok oleh lawan-lawan AS seperti Venezuela dan Kuba. "Negara-negara telah berkolusi satu sama lain untuk merusak metode pemilihan anggota saat ini," kata Pompeo.

PBB
Kantor Gedung PBB New York. Foto: Pars Today

"Dan bias yang terus menerus dan terdokumentasi dengan baik terhadap Israel adalah rendah budi," katanya. "Sejak pembentukannya, dewan telah mengadopsi lebih banyak resolusi yang mengutuk Israel daripada melawan bagian dunia lainnya yang digabungkan."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik langkah AS, dan mencap dewan HAM PBB itu sebagai "organisasi yang bias, bermusuhan, anti-Israel yang telah mengkhianati misinya melindungi hak asasi manusia."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesalkan keputusan AS, menambahkan "Arsitektur hak asasi manusia PBB memainkan peran yang sangat penting dalam promosi dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia." (*)

#Dewan HAM PBB #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Bagikan