Kebotakan Berpola Bisa Akibat Keturunan


Coba 'Hair Grow Activation Therapy' untuk solusi kebotakan. (Foto: Dok/ERHA)
MerahPutih.com - Kebotakan berpola di depan kepala seolah menjadi hal yang biasa terutama bagi mereka yang sudah tidak remaja. Kebotakan berpola atau juga disebut sebagai alopecia androgenetik merupakan salah satu jenis kebotakan yang terjadi di bagian depan dan puncak kepala.
Faktor penyebab kebotakan berpola memiliki kaitan erat dengan peranan hormon androgen. Menurutnya, kebotakan ini juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan.
Baca juga:
5 Gaya Rambut yang Mampu Mengalihkan Look Pipi Chubby
"Pada laki-laki yang memiliki background alopecia androgenetik pada ayahnya biasanya juga berpotensi untuk mengalami kebotakan yang sama," kata Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi dan Estetika Lili Legiawati, dalam sebuah sesi diskusi daring pada Rabu (13/3).
Ia memaparkan kebotakan berpola pada laki-laki umumnya terjadi di bagian depan dan puncak kepala. Apabila tidak segera ditangani, kebotakan di dua titik tersebut akan meluas dan menyatu hingga menyisakan rambut di bagian samping dan belakang kepala.
"Lama kelamaan seiring dengan berjalannya waktu kalau tidak diobati, kebotakan ini bisa makin meluas. Jadi menyatu antara kebotakan di daerah depan dan puncak kepala. Jadi lihat rambutnya tinggal sisa di sekitar telinga dan di daerah belakang," ujarnya.
Selain laki-laki, kebotakan berpola juga bisa terjadi pada perempuan di mana umumnya terjadi penipisan rambut di bagian puncak kepala. Dan kebotakan berpola dapat mengganggu kualitas hidup karena menyebabkan penurunan kepercayaan diri terutama pada individu yang masih berusia muda.
"Kalau pada usia muda mereka merasa jadi rendah diri karena dengan kondisi rambut yang makin menipis jadi keliatannya jadi lebih tua dari usianya jadi dia merasa tidak percaya diri," ujar Lili.
Lili mengimbau penanganan dini apabila sudah terjadi kebotakan berpola di area kepala agar pemulihan rambut menjadi lebih baik. Bagi laki-laki untuk mengonsumsi finasteride sebanyak 1 miligram per hari atau mengoleskan minoxidil ke kulit kepala dengan konsentrasi 5 persen. Sementara untuk perempuan bisa menggunakan minoxidil dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 2 persen.
"Apabila kebotakan berpola sudah dalam kondisi yang sudah meluas, direkomendasikan untuk melakukan terapi pengobatan dengan plasma darah kaya trombosit atau sekretom yang merupakan turunan sel punca untuk merangsang pemulihan rambut," katanya dikutip Antara. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Anti Lepek dan Bau Apek! Begini Cara Bikin Rambut Tetap On Point meski Pakai Helm Seharian

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
