Kebiasaan Sepele yang dapat Memperparah Pemanasan Global

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Kamis, 21 April 2022
Kebiasaan Sepele yang dapat Memperparah Pemanasan Global

Pemanasan global (Foto: Pexels/loa manegarium)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KITA terbuai dengan gaya hidup yang serba cepat, praktis dan mudah. Tanpa menyadari ada ancaman besar yang mengintai: pemanasan global.

Bukan hanya Indonesia, seluruh dunia berpotensi pemanasan global. Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi menyebutkan di Indonesia kenaikan suhu rata-rata 3 derajat celcius. Dengan semakin hangatnya Bumi, es yang ada di Kutub mulai mencair. "Satu bongkahan es yang mencair menghasilkan satu triliun air," jelasnya.

Baca Juga:

Tren Berwisata Selama Pandemi Berubah

pulau
Sebanyak 115 pulau di Indonesia berpotensi tenggelam (Foto: Pexels/rizknas)

Jika hal tersebut terjadi, ada kenaikan air laut yang berpotensi menyebabkan 115 pulau di Indonesia tenggelam. "Indonesia punya 17 ribu pulau, 115 dianggapnya kecil. Tapi coba pikirkan bagaimana dengan populasi manusianya," kata perempuan yang akrab disapa Ve.

Belum lagi dengan adanya pemanasan yang kita rasakan sendiri. Perubahan cuaca. Ada populasi yang berpotensi mengalami kesusahan dan kehilangan nyawa karena heat wave yang bisa jadi mengancam anak-anak kita. "Yang memotivasi itu kan anak anak kita. Mereka perlu nutrisi salah satunya ikan. Kalau laut memanas bagaimana kita bisa dapat asupan nutrisi untuk anak dari ikan yang baik?" jelas Ve.

Dia menegaskan jikalau laut panas, terumbu karang akan mati. Padahal terumbu karang itu sumber makanan ikan. Maka bila tidak ada makanannya, ikan pergi ke tempat lain. "Kita enggak bisa lagi dapat ikan," tegasnya.

Tindakan pencegahan bisa dilakukan dari sekarang. Tapi apakah usaha kecil yang kita lakukan bisa mengubah keadaan?

Baca Juga:

Koleksi Pakaian Terbaru Ini Terbuat dari Sampah Botol Plastik

ikan
Kelangkaan ikan karena panasnya air laut (Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh)

"Bisa. Kalau secara masif berkolaborasi. SDM dikuatkan, teknologinya ada. Kita hemat listrik, bisa hemat bahan bakar fosil, pakai transportasi umum, pengurangan sampah pengurangan plastik dan lain-lain. Kalau semua orang melakukan itu kita tidak sendirian, dampaknya lebih dahsyat lagi. Kolaborasi masif itu akan jauh lebih terasa dalam menurunkan emisi," ujarnya.

Di masa pandemi, ternyata keadaan bisa jadi jauh memburuk kalau kita tidak cermat memilih pola hidup. Kita jadi tergantung hal praktis. Apa-apa online. Belanja online, makan pesan ojek online. Implikasi banyak sampah. Bagaimana mensiasati kebiasaan tersebut

"Kita bisa pesan sekali banyak atau porsi besar untuk teman satu kantor sekalian. Kemasan besar tapi lebih sedikit. Selain itu ada pilihan di aplikasi untuk mengurangi plastik misalnya tidak pakai sendok plastik, bubble wrap diganti atau kemasannya kardus ramah lingkungan. Kita bisa pilih toko. Kita punya kendali atas diri kita," jelas Ve. (avia)

Baca Juga:

Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Banjir Sampah Plastik di Indonesia

#Kerusakan Lingkungan #Ikan Sehat #Pemanasan Global #Global Warming #Hari Bumi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut Izin Perusahaan Perusak Hutan
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, agar mencabut izin perusahaan perusak hutan.
Soffi Amira - Selasa, 16 Desember 2025
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut Izin Perusahaan Perusak Hutan
Indonesia
Prabowo Angkat Suara soal Bencana Sumatra: Jangan Tebang Pohon Sembarangan dan Jaga Alam Sebaik-baiknya
Presiden RI, Prabowo Subianto, angkat bicara soal bencana Sumatra. Ia meminta jangan menebang pohon sembarangan dan menjaga alam sebaik-baiknya.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Prabowo Angkat Suara soal Bencana Sumatra: Jangan Tebang Pohon Sembarangan dan Jaga Alam Sebaik-baiknya
Dunia
2025, Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Catatan ini mencerminkan percepatan laju perubahan iklim.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
2025, Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Indonesia
Soal Kerusakan Hutan, Kemenhut Duga Ada Aktivitas Ilegal yang Jadi Penyebab Bencana Sumatra
Kementerian Kehutanan menduga adanya aktivitas ilegal di hutan, yang menjadi penyebab bencana Sumatra.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Soal Kerusakan Hutan, Kemenhut Duga Ada Aktivitas Ilegal yang Jadi Penyebab Bencana Sumatra
Indonesia
Sekretaris Kabinet Teddy Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Banjir di Sumatera
Ribuan kayu gelondongan berukuran besar, yang sebagian besar tampak seperti dipotong dengan mesin, ikut tersapu banjir bandang di tiga provinsi Sumatera.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Desember 2025
Sekretaris Kabinet Teddy  Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Banjir di Sumatera
Fun
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Untuk pertama kalinya, nyamuk ditemukan di Islandia. Rekor panas dan perubahan iklim diduga jadi penyebab utama munculnya spesies ini di negeri es.
ImanK - Jumat, 24 Oktober 2025
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Indonesia
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Peringkat terendah dalam PROPER adalah hitam yang merupakan penilaian diberikan kepada perusahaan yang gagal mematuhi aturan lingkungan hidup dan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Dunia
Pemanasan Global makin Nyata, Agustus Tercatat sebagai Bulan Terpanas Ketiga secara Global
Panas ekstrem telah menyulut kebakaran hutan dan gelombang panas di berbagai negara.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pemanasan Global makin Nyata, Agustus Tercatat sebagai Bulan Terpanas Ketiga secara Global
Indonesia
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, ditantang untuk membuka kembali kasus pembalakan liar yang dilakukan Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Indonesia
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, menyayangkan viralnya foto Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang berpose bersama Azis Wellang.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar
Bagikan