Kasus Pertama Babi di AS Terinfeksi Flu Burung H5N1 Langsung Disuntik Mati

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 01 November 2024
Kasus Pertama Babi di AS Terinfeksi Flu Burung H5N1 Langsung Disuntik Mati

Ilustrasi perternakan babi. (Foto/agrinak.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Amerika Serikat (AS) menemukan kasus pertama penularan virus flu burung H5N1 yang terjadi pada hewan babi. Dari lima babi yang telah diuji di sebuah peternakan di Oregon, satu dinyatakan positif tertular flu burung H5N1.

"Meskipun babi-babi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, Departemen Kesehatan Oregon dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menguji kelima babi tersebut untuk H5N1 sebagai tindakan pencegahan dan karena keberadaan H5N1 pada hewan lain di tempat tersebut," demikian rilis USDA, dikutip Medical Daily, Kamis (31/10) waktu setempat.

Tim Departemen Kesehatan Oregon dan USDA menemukan babi-babi itu berbagi air yang sama di perternakan, dan tinggal di kandang yang sama atau berdekatan. Lembaga itu berkesimpulan kemungkianan besar babi terinfeksi virus H5N1 karena melakukan kontak dari peralatan yang sama.

Baca juga:

Dua Warga Cirebon Suspect H5N1 Dirawat di Ruang Isolasi

Saat ini, USDA telah mengkarantina peternakan di Oregon tersebut, serta mengawasi dengan ketat hewan-hewan lain yang berada di sana, termasuk domba dan kambing. Untuk mencegah penyebaran virus dan investigasi lebih lanjut, 5 babi yang diuji telah disuntik mati.

"Babi-babi tersebut disuntik mati untuk memudahkan analisis diagnostik tambahan," tulis rilis USDA, dikutip Antara, Jumat (1/11) pagi WIB.

USDA juga memastikan peternakan tersebut bukanlah bagian dari pemasok makanan komersial, sehingga kasus yang ditemukan tidak menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pasokan daging babi di negara bagian Oregon.

Lembaga itu menambahkan saat ini belum ada bukti bahwa virus flu burung bermutasi menjadi varian yang lebih mudah menular merujuk hasil riset Departemen Kesehatan AS atau CDC, sehingga dapat dipastikan potensi penularannya ke manusia sangat rendah.

Baca juga:

Ratusan Babi Mati, Papua Tetapkan Status Darurat Wabah ASF

"Laboratorium Layanan Hewan Nasional (NVSL) USDA telah melakukan pengurutan genom virus dari unggas yang terinfeksi di peternakan ini, dan pengurutan tersebut tidak mengidentifikasi adanya perubahan pada virus H5N1 yang menunjukkan kepada USDA dan CDC bahwa virus tersebut lebih mudah menular ke manusia, yang menunjukkan bahwa risiko saat ini terhadap masyarakat tetap rendah," papar USDA. (*)

#Flu Burung #Amerika Serikat #Peternakan Babi
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Bagikan