Kasus ISPA Disebabkan HMPV Sudah Ada Sejak 2022, Dinkes DKI Minta Jangan Panik


Ilustrasi virus. (Foto: Pexels)
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut Human Metapneumovirus (HMPV) bukan merupakan virus baru dan sudah dikenal di dunia medis.
Untuk itu, Dinkes DKI mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi potensi penyebaran virus ini, dengan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan, bahwa virus HMPV telah ditemukan pada 2001. Virus ini bukanlah virus baru dan tidak seperti COVID-19 yang memang baru pertama kali ditemukan di tahun 2020 lalu.
HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) baik pada saluran napas atas maupun bawah yang ditemukan hampir sepanjang tahun.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Walaupun mayoritas penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat.
"Namun pada kelompok rentan, yaitu pada kalangan anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi ini dapat menjadi lebih berat dan membutuhkan perawatan untuk penderitanya," ujar Ani di Jakarta, pada Rabu (8/1).
Baca juga:
Virus HMPV Mengancam Indonesia, Masyarakat Diminta Pakai Masker
Ani menerangkan, gejala umum penderita ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lain juga sama seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Jika terjadi infeksi pada saluran napas bawah, akan menjadi bronchitis, pneumonia atau radang paru.
"Setidaknya ada 23 mikroorganisme/agen penyebab lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti Virus Influenza tipe A dan tipe B, Adenovirus, Coronavirus, dll," papar dia.
Saat ini memang jumlah penderita ISPA dan pneumonia sedang meningkat, sejak bulan November tahun 2024, pola ini relatif berulang setiap tahun dimana kasus ISPA cenderung meningkat menjelang akhir tahun hingga awal tahun.
Dari data hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta. Virus penyebab ISPA selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus.
Baca juga:
Sampai dengan saat ini, sesuai data yang diperoleh Dinkes, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus pada 2022, 78 kasus hingga Oktober 2023 dan 100 kasus pada 2024.
"Data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta," tuturnya.
Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara lain, gencar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker ketika sakit, mencuci tangan, hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca juga:
IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV
Selain itu, Dinkes DKI juga menyiapkan fasilitas untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular.
"Ke depan, Kami akan memperkuat system kewaspadaan penyakit berpotensi wabah dengan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi system surveilans ILI & SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) yang telah ada sebelumnya," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin

Kadinkes DKI Sebut 274 RW di Jakarta Berstatus Siaga TBC

PSI DKI Kesal dengan Pemprov, Fogging DBD Dilaksanakan Kalau Sudah Ada Korban

Sidak Pangan Jelang Lebaran 2025, Dinkes Solo Temukan Makanan Rusak Dijual

Puncak Kasus DBD Terjadi April, Dinkes DKI Siapkan Strategi ini

Dewan PSI Desak Dinkes DKI Realisasikan Cek Kesehatan Gratis: Jangan Hanya Jadi Wacana

Dinkes DKI Diminta Gencarkan Sosialisasi Cek Kesehatan Gratis

Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan

DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19
