Karya Ilusi Hebat yang Dilukis di Tubuh


Beberapa karyanya dianggap mengerikan dan kurang disukai. (Foto: Instagram/hikaru_cho)
HIKARU Cho adalah pelukis tubuh yang tinggal di Tokyo dan berspesialisasi dalam seni tubuh yang sangat realistik. Ia menggambar menggunakan kombinasi cat tubuh dan riasan dengan berbagai warna dan tekstur. Tidak hanya menggunakan tubuhnya sendiri, Cho juga sering menggunakan model-model tubuh lain, baik laki-laki ataupun perempuan.
Artis yang berbasis di Tokyo ini mungkin baru berusia 27 tahun, tetapi ia sudah menjadi salah satu pelukis tubuh yang paling dihormati di dunia. Ia sudah bekerja dengan merek besar seperti Samsung atau Shiseido, dan organisasi seperti Amnesty International dan lain sebagainya. Cho adalah lulusan Universitas Seni Musashino yang menjadikannya salah satu pelukis tubuh muda paling menjanjikan di dunia. Kedepannya akan ada banyak karya-karyanya yang mengesankan darinya.
Baca juga:
AI akan Bisa Mendiagnosis Demensia dalam Satu Kali Pemindaian
Cho telah melukis sejak ia masih kecil dan meskipun tidak diketahui kapan mulai terpesona dengan lukisan tubuh serta ilusi optik. Dari sepasang mata ekstra yang dilukis di tubuhnya sendiri dan model lain, hingga "lubang" yang terlihat sangat mengganggu di kulit serta bagian tubuh yang tampaknya menghilang, Hikaru Cho memiliki portofolio yang sangat mengesankan.

Semuanya ia lukis di kulit secara langsung dan tidak menggunakan komputer, photoshop atau apa pun untuk mengubah gambar setelahnya. Semua lukisan yang dikerjakan biasanya membutuhkan waktu antara 5 hingga 7 jam untuk satu karya seni. Dalam gambarnya yang sangat realistis, banyak orang yang mengira ia menggunakan bantuan komputer untuk membuat tampilan seperti itu. Apalagi saat ia menggunakan background berwarna hitam untuk memperjelas detail dari setiap lukisannya serta membuat lukisannya terlihat lebih nyata seperti gambar-gambar dengan lubang hitam di tubuh yang terlihat seperti lubang asli.
Meskipun Hikaru Cho telah menciptakan ilusi lukis tubuh selama setidaknya 7 tahun, ia belum mencapai centang biru di media sosial seperti pelukis lain, yaitu superstar Instagram Mimi Choi atau Dain Yoon. Beberapa karyanya dianggap menakutkan dan sedikit menganggu bagi beberapa orang yang memiliki phobia, jadi dianggap masuk akal jika tidak setiap orang menyukai karyanya. (Tel)
Baca juga:
Burung Pintar Ini Berburu Ikan dengan Berkamuflase Menjadi Payung
Bagikan
Berita Terkait
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026

Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan

Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Konflik di Timur Tengah Lahirkan Seri Lukisan 'The Deal of Century': Doa Agar Imajinasi Perdamaian Tercipta

Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi

Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
