Kanker Lambung, Penyakit yang Sulit Dikenali


Kanker lambung sulit diprediksi. (Foto: Pixabay/derneuemann)
KANKER memang menjadi momok yang menakutkan, termasuk kanker lambung. Meski di Indonesia kasusnya terbilang jarang, kamu harus tetap waspada dengan penyakit ini. Salah satunya mengetahui ciri dari kanker lambung.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP menjelaskan kanker lambung disebabkan adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung dan menjadi tumor. Sel tersebut semakin tumbuh secara perlahan selama bertahun-tahun. Biasanya, penderita kanker sudah memasuki usia 60-80 tahun.
Baca juga:
"Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut," ucap Prof. Aru dalam webinar "Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker Lambung Mengintai Anda!," seperti dilansir Antara, Rabu (10/2).

Hal yang mengerikan. Kanker lambung sulit dideteksi, sebab rata-rata gejalanya seperti penyakit maag. Namun, jika telat ditangani maka bisa berujung kematian. Beberapa gejala umum yakni nafsu makan menurun, sakit pada uluhati, nyeri perut, anemia, mual, berat badan turun drastis serta muntah dengan atau tanpa darah.
"Gejalanya hampir sama semuanya cuma kalau kita ada gejala yang enggak hilang-hilang misalnya tiga bulan diobati sakit maag tidak hilang-hilang ya kita harus minta dokternya untuk menelusuri lebih lanjut," ucap Prof. Aru.
Baca juga:
Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, angka kasus kanker lambung di dunia tahun 2020 mencapai lebih dari 1 juta kasus. Sebanyak 369.580 kasus pada perempuan dan 719.523 kasus pada laki-laki.
Pemicu kanker lambung 5-10 persen disebabkan genetika dan 90-95 peesen lebih disebabkan faktor lingkungan yang meliputi diet (30-35 persen), rokok (25-30 persen), infeksi (15-20 persen), obesitas (10-20 persen), alkohol (4-6 persen) dan lain-lain (10-15 persen).

Selain itu, ada beberapa penyebab yang meningkatkan risiko kanker lambung, diantaranya bakteri Helicobactor pylori, metaplasia usus, atrophic gastritis kronis, anemia pernisiosa, ataupun polip lambung dan makanan yang diproses atau diasinkan.
"Ini (kanker lambung) memang bukan 10 besar di Indonesia tapi sulit dideteksi, pengobatannya sulit dan mahal, hati-hati merokok dan garam berlebihan itu adalag faktor penting penyebab kanker lambung," tuturnya. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
