Kangen Pawai Obor Terbayar Tatkala Pandemi Mulai Melandai


Pawai Obor sudah mulai digelar di berbagai daerah ketika pandemi COVID-19 mulai melandai (Foto: pixabay/dankernmedia)
BERAGAM cara dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Salah satunya dengan menggelar pawai obor keliling kampung. Pawai obor biasanya diikuti berbagai usia, dari mulai anak-anak si paling girang hingga orang dewasa.
Namun, saat pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, selama 2 tahun terakhir pawai obor bak 'mati suri'. Hal itu karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga:
Sejumlah pembatasan tersebut merupakan upaya pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pandemi sempat membuat banyak orang ketar-ketir bahkan enggan keluar rumah jika kegiatannya tak esensial.
Alhasil, dua tahun lalu, banyak momen-momen kebersamaan khas bulan Ramadan seperti pawai obor sempat ditiadakan. Hal itu tentunya menyebabkan rasa kangen dari sejumlah masyarakat apalagi anak-anak.

Namun, setelah pandemi COVID-19 mulai melandai, tradisi pawai obor mulai dilakukan kembali. Sejumlah masyarakat Indonesia di berbagai daerah, seperti di Jakarta, Bekasi, Poso, Bogor, Medan, Kalimantan, dan Bandar Lampung sudah mulai mengadakan pawai obor.
Dengan digelarnya kembali pawai obor di berbagai daerah, seolah membayar kerinduan atau rasa kangen masyarakat setelah sekitar dua tahun berada di masa 'serbaterbatas'.
Kegiatan pawai obor tidak sekadar berkeliling seraya membawa lentera atau obor di tangan. Pawai obor sudah mentradisi turun-temurun, dan memiliki makna mendalam.
Pawai obor merupakan iring-iringan segenap masyarakat dari pelbagai umur berkeliling kampung memngusung obor sambil melantunkan selawat.
Biasanya, rombongan pawai diiringi alat musik rabana serta gendang. Sambil berkeliling, masyarakat juga mengumandangkan salawat dan puji-pujian kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur.
Tidak Ada aturan resmi atau syarat mutlak untuk mengikuti iring-iringan tersebut. Semua boleh ikutan dari anak-anak, remaja, hingga orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Hal itu menandakan pawai obor sebagai salah satu kegiatan dapat mempererat tali silaturahmi.
Baca Juga:
Megengan, Tradisi Khas Masyarakat Jawa Menyambut Bulan Suci Ramadan

Terdapat sejumlah nilai positif dapat diambil dari pawai obor. Masyarakat dapat bersama-sama berjalan sambil menebarkan aura positif. Selain itu, pawai obor juga mengandung nilai gotong royong, terlihat dari mulai membuat obor bambu bersama, hingga mempersiapkan segala kebutuhan dan saling membantu saat pawai berlangsung.
Sementara itu, obor juga memiliki makna mendalam. Secara teknis, awalnya obor dinyalakan hanya satu, kemudian untuk menyalakan obor lainnya saling menyulut api dari satu obor ke obor lain. Saat api sudah menyala, rasa hangat seakan memeluk erat peserta pawai. Terlebih ketika pawai sudah berjalan, rasa haru dan syukur pasti akan terasa.
Di tengah melandai kasus COVID-19, Pemerintah bahkan mulai melonggarkan sejumlah aturan berkaitan dengan kegiatan Ramadan. Dari mulai pelaksaan salat tarawih, hingga mudik nan akan disyaratkan dengan vaksin booster.
Meski demikian, satgas COVID-19 mengingatkan masyarakat untuk tetap turut serta menekan penularan COVID-19 saat Ramadan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
