kamibijak, Bukti Teman Tuli Mampu Berprestasi di Bidang Media


Konten video media KamiBijak (Foto: kamibijak.com)
MENJADI seorang penyandang tuli, Paulus Ganesha Aryo tidak menyerah dengan keadaan. Ia bersama beberapa temannya mendirikan media KamiBijak sebagai sumber informasi terpercaya untuk kaum tuli.
KamiBijak merupakan media pertama di Indonesia yang menyediakan fitur video online dengan menggunakan bahasa isyarat serta bahasa visual dalam bentuk video.
Baca juga:
Selamat Ulang Tahun kamibijak.com, Semoga Menginspirasi Kita Semua!
Media ini didirikan pada 19 September 2018 dan berkantor di kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan. "Dengan dukungan di bawah grup Merahputih, KamiBijak bertujuan untuk memberi akses mudah bagi teman Tuli mendapatkan informasi melalui video," Ujar Paulus.
Berawal dari pembahasan mengenai masalah akses informasi di Indonesia bagi penyandang difabel, Paulus bertemu dengan dua aktivis Tuli, Laura Lesmana dan Surya Sahetapy. Ia merasa bahasa isyarat perlu diperjuangkan dan dikembangkan di Indonesia.

Laura memiliki pengetahuan mendetail tentang linguistik bahasa isyarat. Lalu, Surya sebagai seorang figur publik lebih tahu bagaimana cara mengadvokasi. "Saya merasa, wah bahasa isyarat itu ternyata bisa dikaji lebih luas dan memiliki ilmu linguistik. Berarti, ini layak diperjuangkan dan dikembangkan," tambahnya.
Pria berlatar pendidikan Teknologi Informasi ini mengaku kesulitan menangkap semua informasi saat menonton berita di Televisi. Selain itu, ia merasa banyak istilah kata-kata yang sulit saat membaca artikel di internet.
Baca juga:
INAPGOC Beri Penghargaan Kamibijak.com sebagai Media Paling Inspiratif
Dua hambatan besar itu kata Paulus selalu menghantuinya dan teman-teman Tuli. Berangkat dari keresahan ini ia tergerak membangun Media berbahasa isyarat. "Karena di Indonesia belum ada, maka saya mulai mendirikan KamiBijak," tutur Paulus.
Tidak asal memberi nama, kamibijak merupakan singkatan dari Kami Berbahasa Isyarat Jakarta. Menurut Paulus, nama ini membuat masyarakat tahu media tersebut menggunakan Bahasa Isyarat dan berbasis di Jakarta.

Meski awalnya ingin fokus di kota Jakarta, saat ini KamiBijak berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia. "Kita menggunakan bahasa Indonesia, berarti menggunakan Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia), berlaku untuk semuanya, Teman Tuli, Teman Dengar, Teman Netra juga," Ucapnya.
Lebih uniknya lagi, sebagian besar staf yang bekerja di KamiBijak merupakan penyandang Tuli. Dan untuk staf yang tidak menyandang Tuli, mereka dapat menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi.
KamiBijak setiap harinya membagikan video yang sangat beragam, mulai dari kuliner, travel, berbagai macam tips, musik, hingga kesehatan.
Video-video tersebut akan tersambung dengan akun YouTube KamiBijak. Di setiap konten video KamiBijak, selalu tersedia fitur subtitle/teks, voice, serta visual bahasa isyarat untuk memudahkan para teman-teman difabel mendapatkan informasi. (scp)
Baca juga:
Penyandang Disabilitas Memiliki Peluang Bekerja di Industri Kreatif
Bagikan
Berita Terkait
Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja

Gubernur Pramono Beri Akses Gratis untuk Disabilitas, Lansia, dan Pemilik KJP Masuk Wisata Jakarta

Pemprov Jakarta Cairkan Bantuan Rp 300 Ribu Perbulan Bagi149.687 Lansia, Disabilitas dan Anak Jalanan

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas

PPDI Sebut belum Dilibatkan dalam Pembahasan Pembangunan Chairlift di Candi Borobudur

PPDI Sambut Baik Wacana Pemasangan Chairlift di Candi Borobudur, tapi Berikan Sejumlah Catatan

Pramono Akui Trotoar di Jakarta Kurang Ramah Disabilitas, Bakal Lakukan Penataan

Salim dengan Prabowo di Istana, Rombongan Disabilitas Titip Doa Makmurkan Rakyat

BUMN Buka Rekrutmen Bersama 2025 yang Inklusif, Penyandang Disabilitas Berikan Testimoni tentang Pengalaman Ikut Prosesnya
